Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
21 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
9 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
9 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
9 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

BPI Usulkan Kabupaten Siak Sebagai Lokasi Pembuatan Film, Kesepakatannya Sudah Jelas

BPI Usulkan Kabupaten Siak Sebagai Lokasi Pembuatan Film, Kesepakatannya Sudah Jelas
Rabu, 07 November 2018 23:52 WIB
Penulis: Ira Widana
BALI - Booth pameran Galeri Film Indonesia yang ada di Konferensi ekonomi kreatif dunia, Bali ini juga curi perhatian pengunjung. Booth ini menawarkan dan merekomendasikan 5 (lima) daerah kepada pengunjung yang ingin mencari lokasi shooting film, salah satunya kabupaten Siak.

BPI (Badan Perfilman Indonesia) membentuk Komisi Film di 5 daerah, Provinsi DI Yogyakarta, Kotamadya Bandung, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Siak yang telah melakukan akta kesepahaman dengan Bekraf untuk meningkatkan kontribusi perekonomian daerah melalui perfilman.

Perfilman merupakan salah satu sektor prioritas dalam sub-sektor ekonomi kreatif. Film juga sekaligus menjadi medium sempurna sebagai lokomotif bagi pengembangan sub-sektor ekonomi kreatif lainnya.

Potensi tersebut yang sudah sepatutnya dikembangkan dengan mempersiapkan perangkat daerah dan pelaku perfilman terkait untuk mampu mengelola layanan lokasi shooting pada daerahnya.

Acara ini mengusung tema Inclusively Creative dengan mengangkat lima isu utama, yakni kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan industri kreatif. Nantinya, akan dirumuskan Deklarasi Bali yang bakal diusulkan ke Sidang Umum PBB di tahun depan.

"Kenapa tema Inclusively Creative? Kami ingin ada common understanding (pemahaman bersama) dan common ground (landasan bersama) untuk mengembangkan ekonomi secara global. Karena itu kunci utama pengembangan ekonomi kreatif adalah kolaborasi," kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Djumanotias mengatakan, dari lima daerah ini baru Negeri Istana yang sejauh ini telah resmi mengikat kesepahaman dengan Badan Perfilman Indonesia.

“Terpilihnya Siak tidak terlepas dari beragam potensi sudah tersedia di daerah, semisal lansekap perkotaan yang indah, tingginya nilai kesejarahan dan budaya yang ada, serta kehadiran komunitas fotografi dan film lokal yang terus bertumbuh,” kata Tias.

Wakil bupati siak Drs.H.Alfedri, M.Si hadir dalam acara tersebut menjelaskan, adanya produk siak dan penawaran lokasi shooting ini juga menjadi peluang untuk para penggiat film dan desainer, baik dari dalam dan luar negeri. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/