Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
21 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

BBKSDA Riau: 80 Persen Konflik Satwa Liar dengan Manusia Terjadi di Luar Kawasan Konservasi

BBKSDA Riau: 80 Persen Konflik Satwa Liar dengan Manusia Terjadi di Luar Kawasan Konservasi
Selasa, 06 November 2018 08:59 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono mengatakan 80 persen konflik (pertemuan, red) antara satwa liar dengan manusia terjadi di luar kawasan konservasi. Apalagi belakangan ini terdengar konflik antara manusia dengan harimau sumatera dan buaya.

"Untuk mengurangi konflik ini, kami bekerjasama dengan masyarakat, pemerintah setempat dan aparat hukum. kerjasama ini berupa sosialisasi bagaimana antisipasi menghadapi satwa liar, serta mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada," kata Suharyono kepada GoRiau.com, Selasa (6/11/2018).

Dirinya juga mengatakan, BBKSDA Riau saat ini intensif melakukan pembersihan terhadap jerat babi yang dipasang oleh pemburu babi. Karena, bisa saja bukan babi yang terjerat, justru satwa liar yang dilindungi yang terkena jerat tersebut.

"Babi hutan itu merupakan makanan harimau sumatera. Kalau makanannya saja sudah berkurang, tentunya harimau akan keluar mencari mangsa lainnya, seperti kambing dan sapi, bahkan tidak sedikit yang menerkam manusia," ungkapnya.

Saat ini, BBKSDA Riau terus berupaya mencari keberadaan harimau sumatera yang sering masuk ke permukiman masyarakat di Dusun Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir.

"Saat ini tim sudah memasang dua buah box trap atau perangkap di lokasi perlintasan harimau sumatera dan di lokasi diterkamnya ternak sapi," jelas Suharyono. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/