Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
19 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
19 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
19 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
17 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Banyak yang Jatuh Akibat Ceceran Tanah Timbun, Warga Pangean Ancam Blokir Jalan

Banyak yang Jatuh Akibat Ceceran Tanah Timbun, Warga Pangean Ancam Blokir Jalan
Beginilah kondisi jalan Penghijauan - Pauh Angit, hampir tak terlihat aspal karena permukaannya tertutup ceceran tanah timbun, Senin (22/10/2018).
Selasa, 23 Oktober 2018 09:31 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Warga Pauh Angit Kecamatan Pangean, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau sangat kesal dengan ulah kontraktor ruas Jalan Sukaping - Pulau Rengas. Pasalnya, kontraktor tidak membersihkan ceceran tanah timbun mulai dari perbatasan Dusun Penghijauan sampai ke Simpang Marabunta.

"Ceceran tanah timbun sangat tebal. Akibatnya jalan licin dan banyak warga yang jatuh," ujar Sudanto, warga Pangean kepada GoRiau.com, Selasa (23/10/2018) pagi.

Dikatakan Sudanto, kontraktor mengambil tanah timbunan di Bukit Sawah, lalu dibawa ke Sukaping. Selama mengambil tanah, pihak kontraktor tidak membersihkan cecerannya di aspal.

"Aspal tertutup karena tebalnya ceceran tanah timbun. Untuk itu, kami minta pertanggungjawaban kontraktor. Jika tidak, maka dengan terpaksa, kami akan memblokir jalar untuk kendaraan proyek," papar Sudanto.

Menurutnya, sudah banyak warga yang geram dengan ulah kontraktor tersebut. Mereka menilai, kontraktor lalai dan tidak memperhatikan dampak proyeknya.

"Kami berharap dinas terkait memberikan teguran kepada kontraktor. Jika tidak ingin warga yang menegur," ujar Sudanto. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/