Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
21 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
20 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
16 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Terjun ke Palu, Tim Advance Korkesra DPR RI Kaget, Warga Sulit Terima Bantuan Gara-gara Tak Punya KTP

Terjun ke Palu, Tim Advance Korkesra DPR RI Kaget, Warga Sulit Terima Bantuan Gara-gara Tak Punya KTP
Ilustrasi warga korban gempa menunjukkan identitas. (istimewa)
Rabu, 10 Oktober 2018 21:48 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Sehari sebelum diakhirinya fase evakuasi yang ditetapkan pemerintah melalui Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) pada Kamis besok (11/10/2018), Tim advance Korkesra DPR RI meninjau ke 4 titik lokasi bencana di Palu yakni Petobo (desa yang hilang tertimbun), kawasan Jembatan Kuning, pantai lokasi tsunami, Balaroa, dan desa Mamboro.

"Kami didampingi Anggota Brimob dan bisa memasuki lokasi Petobo yang restricted dijaga TNI, karena tanah yang masih labil dan evakuasi sedang berlangsung," kata Endi Kurniawan, Staff Khusus Wakil Ketua DPR RI (Korkesra) Fahri Hamzah dalam pesan singkatnya yang diterima wartawan, Rabu (10/10/2018).

Di Desa Mamboro, Palu Utara, lanjut dia, banyak dapur umum dan lokasi pembagian sembako yang benar-benar belum tersentuh oleh Pemerintah, dan untungnya tertolong oleh bantuan elemen masyarakat.

"Temuan diantaranya birokrasi yang berbelit hanya untuk mendapatkan sembako, karena warga harus menunjukkan KK, KTP dan keterangan kelurahan, padahal situasinya sangat darurat," bebernya.

Hal ini, menurut keterangan Endi, tentunya menimbulkan keputusasaan warga, hingga secara psikologis bisa jadi hal ini yang memicu aksi penjarahan di toko-toko dan logistik.

Untuk di lokasi Desa Mamboro, tepatnya di Masjid yang dijadikan Posko dan dijaga Polri, kami memberikan bantuan dana untuk dijadikan logistik dapur umum dan sembako untuk dibagikan kepada masyarakat," tutupnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/