Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
17 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
16 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
16 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
16 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Asian Para Games 2018

Antara Buka Jilbab atau Mundur, Atlet Judo Asal Aceh Pilih Mundur dan Pertahankan Jilbabnya

Antara Buka Jilbab atau Mundur, Atlet Judo Asal Aceh Pilih Mundur dan Pertahankan Jilbabnya
Senin, 08 Oktober 2018 17:42 WIB
JAKARTA - Atlet blind judo Indonesia didiskualifikasi dari arena Asian Para Games 2018 Jakarta, karena menolak membuka jilbabnya saat akan bertanding.

Atlet itu bernama Miftahul Jannah asal Aceh Barat, Provinsi Aceh. Dia gagal berlaga di ajang empat tahunan itu dan terpaksa meninggalkan lokasi pertandingan di JIexpo, Kemayoran, Jakarta, Senin 8 Oktober 2018.

Wakil Bupati Aceh Barat Daya, Muslizar, membenarkan apa yang terjadi pada Miftahul Jannah. Dan dia menyatakan mendukung sikap Miftahul Jannah yang menolak permintaan pelaksana pertandingan untuk melepas jilbabnya.

"Sikap yang diambil sudah sangat tepat. Jangan hanya karena untuk mengejar prestasi lalu menghilangkan jati diri," kata Muslizar saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat.

Miftahul yang masih berusia 21 tahun ini ternyata telah memiliki segudang prestasi meski sudah menjadi tunanetra sejak berumur 3 tahun, tak terkecuali di bidang olahraga.

Namun, di Asian Para Games, ia harus mengurungkan niatnya untuk berlaga karena persoalan penggunaan hijab. Meski begitu, Muslizar justru memuji Miftah karena mempertahankan hijab daripada harus bertanding untuk meraih medali.

"Sikapnya membuat kami bangga. Ini melebihi ratusan bahkan ribuan medali emas yang hendak dia persembahkan buat daerah, bahkan negara Indonesia," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:viva.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/