Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
2
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
17 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
3
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
4
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
13 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
5
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
6
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah Akui Ada Perpecahan di Tubuh PKS, Bahkan Pemecatan Kader Bisa Lewat HP

Fahri Hamzah Akui Ada Perpecahan di Tubuh PKS, Bahkan Pemecatan Kader Bisa Lewat HP
Minggu, 23 September 2018 20:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Tindakan main pecat terhadap kader-kader partainya kembali terjadi dalam tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Apa lagi, pemecatan dilakukan via telpon, juga lewat telepon.

Menanggapin ini, salah satu kader PKS, Fahri Hamzah kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Minggu (23/9/2018), tidak menampik kalau dalam tubuh PKS sekarang sedang terjadi sengketa dan perpecahan besar-besaran.

Lanjut Fahri yang juga menjabat Wakil Ketua DPR RI itu, tindakan main pecat tersebut, diakibatkan oleh hilangnya kepemimpinan dalam berbagai dimensinya.

"Pertama-tama hilangnya narasi, tak ada lagi yang bisa dikatakan yang membuat kader itu bersatu dengan pemimpinnya,” sebut dia.

Bahkan kecenderungannya itu adalah mengadu domba, memecat, dan memaksa. Kesetiaan dan ketaatan, semua tidak laku. "Pemimpin seperti mengirim teror kepada kader yang menciptakan rasa tidak aman, jadi tidak ada narasi solidaritas tetapi nerasi perpecahan," cetusnya.

Menurut Fahri, saat ini organisasi dibikin tegang sehingga tidak ada aturan pengelolaan, karena dilakukan secara serampangan.

"Termasuk penyingkiran dan pemecatan. Akibatnya, semua merasa tidak lagi memiliki dan tidak nyaman," katanya.

Sementara itu, tambah Fahri, pemimpinannya lari-lari dan tidak mau bertanggungjawab berhadapan dengan kader.

"Itu lah yang sedang terjadi dalam tubuh partai ini sekarang, sehingga sulit dibayangkan bahwa persatuan masih bisa dipertahankan," tutup politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/