Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
9 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
5
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
4 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Asian Para Games 2018

Mensos: Penyelenggaraan APG Wujud Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas

Mensos: Penyelenggaraan APG Wujud Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas
Rabu, 19 September 2018 17:21 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Keikutsertaan para penyandang disabilitas dalam event olahraga, seperti Asian Para Games (APG) 2018 merupakan bagian dari pemenuhan hak-hak mereka sesuai peraturan perundang-undangan. Penyandang disabilitas memiliki kesempatan sama di segala bidang kehidupan, termasuk di bidang olahraga.

“Penyandang disabilitas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari anggota masyarakat lainnya. Mereka hidup tumbuh dan berkembang, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga Negara Indonesia,” kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, pada sambutan tertulisnya dalam acara Sosialisasi Indonesian Asian Para Games Tahun 2018 (INAPG 2018) di Kementerian Sosial RI, Jakarta, Rabu (19/09/2018).

Mensos menekankan, kini telah terjadi perubahan paradigma dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dari amal kepada pemenuhan hak. Melalui penyelenggaraan kesejahteraan sosial diharapkan setiap penyandang disabilitas dapat turut serta berperan aktif sesuai kemampuannya.

“Untuk itu, perlu ada berbagai upaya nyata untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas,” katanya. Di antaranya adalah dengan pemenuhan hak aksesibilitas dan hak untuk mendapatkan pelayanan kesejahteraan sosial di dalam lembaga, baik lembaga pemerintah, pemerintah daerah, ataupun masyarakat.

Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Di dalamnya dikatakan bahwa perlindungan dan jaminan hak-hak yang bisa diakses oleh Penyandang Disabilitas di Indonesia.

Dengan demikian, penyelenggaraan APG 2018 merupakan pengejawantahan hak para penyandang disabilitas untuk berperan serta di bidang olahraga. APG 2018 dilaksanakan di Jakarta 6-13 Oktober 2018 yang dikuti sekitar 5.000 atlet dan ofisial dari 41 negara dengan 18 cabang olahraga dan 556 nomor pertandingan.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras menyatakan kementerian juga menggelar pembekalan dan pelatihan kepada para relawan yang akan mendampingi para atlet. “Kemensos sudah melaksanakan pelatihan kepada lebih 400-an orang koordinator (sukrelawan) pendamping penyandang disabilitas yang akan bertugas pada APG 2018,” kata Hartono.

Terkait hal ini, Mensos menambahkan pelatihan mungkin juga diperlukan bagi awak media yang meliput acara. "Ini agar media juga memahami bagaimana meliput saudara kita yang berkebutuhan khusus," kata Mensos.

Mensos menyatakan, dalam event APG 2018 ini kontingen Indonesia ditargetkan masuk peringkat tujuh. "Memang ada kompetisi. Namun tuntutan kompetisinya tidak dengan Asian Games 2018 yang baru lalu. Namun acuannya lebih kepada Asian Para Games Incheon di Korea Selatan yang berjalan sebelumnya," kata Mensos yang berharap Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah disabilitas melalui APG 2018.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto menyatakan, APG 2018 adalah ajang olahraga khusus atlet dengan disabilitas pertama tingkat Asia yang diselenggarakan di Indonesia. “Kota Jakarta dipilih sebagai tuan rumah, untuk meneruskan warisan kejayaan dan kesuksesan penyelenggaraan Asian Games pertama di Indonesia pada 1962,” katanya.

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima tantangan untuk menyelenggarakan APG 2018 dengan semangat olahraga dapat menumbuhkan harapan baru. “Pemerintah berharap penyelenggaraan APG 2018 melebihi kesuksesan penyelenggaraan event olahraga terdahulu,” kata Edi.

Untuk ikut menyukseskan dan memeriahkan pelaksanaan APG 2018, Edi juga menyampaikan bahwa Kementerian Sosial sudah menyusun sejumlah langkah. Yakni melaunching Mobil Aksesibilitas sebanyak enam unit dan akan diusahakan ditambah menjadi 10 kendaraan, sosialisasi Asian Paragames kepada Organisasi Penyandang Disabilitas, LKS Penyandang Disabilitas dan balai/panti di sekitar Jakarta, kementerian/lembaga, pemerintah daerah se-Jabodetabek, SLB se-Jabodetabek, blogger dan vlogger 400 orang.

Tak lupa juga persiapan pengerahan masa sekitar 2.000-3.000 orang perhari untuk menyaksikan pertandingan. Massa yang didukung 36 lembaga itu disebar ke venue-venue cabang olahraga yang tersedia.

Pelaksanaaan APG 2018 merupakan ajang olahraga empat tahunan yang diselenggarakan bagi atlit-atlit penyandang disabilitas. Konsep yang diusung tahun ini adalah Harmoni, yang mengambarkan keseimbangan dan keharmonisan pada lingkungan dimana kita tinggal, yang dibangun oleh beragam perbedaan di seluruh penjuru Asia yang direpresentasikan kepada dunia dengan “The Inspiring Spirit and Energy of Asia.”

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/