Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
19 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Partai Berkarya Akan Gelar Nonbar Film G30S/PKI

Partai Berkarya Akan Gelar Nonbar Film G30S/PKI
Ilustrasi.
Minggu, 16 September 2018 14:47 WIB
JAKARTA - Partai Berkarya akan mengadakan nonton bareng film Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) untuk mengenang peristiwa yang terjadi 53 tahun silam.

Informasinya, nonton bareng film G30S/PKI akan dilaksanakan di Sinema Hall Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta Selatan pada 30 September 2018 mendatang.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengonfirmasi acara tersebut. Menurut dia, pemutaran film itu bertujuan agar kader Partai Berkarya mengenang peristiwa tersebut sekaligus memetik pelajaran dari masa lalu.

"Bangsa kita perlu diingatkan dan belajar dari sejarah masa lalu untuk jaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke depan," jelas Andi seperti dikutip GoNews.co dari  CNNIndonesia.com, Sabtu (15/9).

Selain itu, pemutaran film ini ditujukan agar masyarakat waspada akan bahaya laten PKI dalam gaya modern yang disebutnya makin merajalela. Andi kemudian mencontohkan bahaya laten yang dimaksud, seperti paham komunis yang masuk ke generasi muda dan sejarah masa lalu yang dipelintir.

"Contohnya, penumpasan PKI masa lalu disebut melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) lah, dan menyudutkan tokoh nasional kita seperti Mantan Presiden Soeharto. (Ini pun) termasuk menyudutkan ulama, dan lain-lain," jelasnya.

Andi juga mengatakan, nonton bareng ini tidak hanya dilakukan di Jakarta namun juga di hampir seluruh ibukota provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia. Bahkan, ia juga meminta komunitas kecil serta para calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Partai Berkarya untuk membuat nonton bareng di daerah pemilihannya masing-masing.

"Kami minta kader untuk buat nonton bareng seperti di atas. Struktur partai, ormas dan sayap partai kami minta untuk melaksanakannya. Filmnya bisa diunggah di Youtube atau bisa minta ke DPP. Bagian perfilman kami akan ada yang menangani," pungkas Andi. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNNIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/