Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Christian Bautista Pembuka Konser Nostalgia All-4-One di Jakarta
Umum
22 jam yang lalu
Christian Bautista Pembuka Konser Nostalgia All-4-One di Jakarta
2
Syahrini Hamil Anak Pertamanya
Umum
22 jam yang lalu
Syahrini Hamil Anak Pertamanya
3
Jepang Kalahkan Tiongkok untuk Merebut Posisi Teratas Grup B
Olahraga
22 jam yang lalu
Jepang Kalahkan Tiongkok untuk Merebut Posisi Teratas Grup B
4
All-4-One Kembali Hadir di Jakarta Dalam Tour Peringatan 30 Tahun
Umum
22 jam yang lalu
All-4-One Kembali Hadir di Jakarta Dalam Tour Peringatan 30 Tahun
5
Dicintai Rakyat, Projo Sulsel: Pa Jokowi Jangan Pulang Kampung Dulu
Politik
19 jam yang lalu
Dicintai Rakyat, Projo Sulsel: Pa Jokowi Jangan Pulang Kampung Dulu
6
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
6 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DPR Desak Gojek, Tokopedia dan Traveloka Batalkan Ekspansi ke Vietnam

DPR Desak Gojek, Tokopedia dan Traveloka Batalkan Ekspansi ke Vietnam
Ilustrasi.
Rabu, 12 September 2018 23:44 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Indonesia adalah pasar empuk dalam bisnis dengan menggunakan teknologi Internet atau digital. Karena jumlah pengguna internet yang terus meningkat.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut 143,26 juta orang Indonesia menggunakan internet pada akhir 2017.

Jelas jumlah ini merupakan pasar yang sangat menggiurkan bagi perusahaan rintisan (start up) yang bermimpi untuk menjadi unicorn. Saat ini terdapat empat unicorn, yakni GoJek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Yudha meminta, khususnya GoJek tidak melakukan ekspansi ke Vietnam, ditengah pasar ekonomi domestik yang melemah.

Harusnya, GoJek meningkatkan elektabilitas penguasaan pasar dalam negeri seperti negara China.

"Pasar dalam negeri masih luas. Pemain didorong untuk menjadi penguasa dalam negeri. Baru kuasai pasar luar negeri. Belajar dari China yang punya keunggulan komparatif dan kompetitif dengan teknologi yang dimiliki," kata Satya Yudha, di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Ekspansi ke Vietnam yang nikmati nanti justru mereka, terutama dari sisi value chain," tambahnya.

Di sisi lain, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari menilai, kehadiran unicorn ini membantu pemerintah yang sedang berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan inovasi di tanah air.

Namun, para unicorn ini seharusnya mampu lebih memahami peran mereka dalam pergerakan ekonomi Indonesia, disaat rupiah tengah melemah.

"Indonesia perlu tingkatkan index kompetisi, agar para unicorn tetap stay menggarap pasar dalam negeri, karena potensi kita sangat besar," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mendesak pemerintah, membuat aturan yang jelas soal kinerja para unicorn. Dia pun menilai, pemerintah kurang antisipasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang bergerak ke arah digital.

"Regulasi tidak ada. Yang sekarang hanya bersifat parsial. Contoh ride sharing hanya diatur PP Menhub. Padahal bisnis unicorn seperti GoJek berkembang luas menjadi 10 bidang," jelasnya.

"Perlu peta jalan dan blueprint yang jelas. Polemik dapat diakhiri kalau regulator memiliki aturan. Ekonomi digital adalah keniscayaan. Tinggal aturan yang jelas untuk meminimalkan ekses. Kita harus maksimalkan manfaatnya," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/