Pondasi Terbenam, Mesjid Nurul Hidayah Simpang Bukit Timah Rohil Butuh Bantuan
Penulis: Amrial
Kondisi itu membuat jemaah berupaya mencari sumbangan darurat baik dari warga setempat maupun pengendara yang melewati bundaran arah dari Bukit Timah ke Ujung Tanjung. Usaha itu terpaksa mereka lakukan karena fisik bangunan dianggap tidak bisa lagi menampung jemaah yang akan melaksanakan salat lima waktu maupun salat Jumat.
Menurut penuturan pengurus mesjid Nurul Hidayah, Muhammad Noor Pasaribu, akibat pondasi mesjid turun, seluruh keramik yang ada didalamnya jadi pecah. Untuk menanggulangi keadaan itu, mereka memutuskan untuk segera merenovasi dengan perkiraan total biaya mencapai Rp800 juta.
Dia menyebutkan, tanah mesjid dengan ukuran 12 x 12 meter sebelumnya sudah diwaqafkan warga. Kapasitas mesjid yang bisa menampung 60 jemaah rencananya akan dibangun dengan sangat repsentatif.
''Kondisi mesjid sudah parah kali dan selama ini masyarakat hanya sholat di mushalla. Baru dua tahun ini kita tingkatkan jadi mesjid agar bisa dijadikan tempat salat Jumat," kata Pasaribu kepada GoRiau.com, Selasa (11/9/2018).
Sebelum dibangun permanen, katanya, ada petugas Departemen Agama (Depag) Rohil meninjau dan menetapkan kemana arah kiblat. Ketika menyinggung bantuan, hingga saat ini belum ada janji dari Pemerintah.
''Jika memang ada bantuan dari pemerintah, kami pun tak susah lagi mengutip sumbangan dari pengendara yang lewat," tuturnya. ***