Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
13 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
10 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
10 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
11 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Riau

Noviwaldy Jusman Janji Petisi Disampaikan ke Pusat, Mahasiswa Berangsur Bubar

Noviwaldy Jusman Janji Petisi Disampaikan ke Pusat, Mahasiswa Berangsur Bubar
Aksi mahasiswa yang menguasai ruang sidang paripurna DPRD Riau
Senin, 10 September 2018 20:05 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman akhirnya menemui ratusan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) yang telah menyesaki ruang paripurna DPRD Riau untuk melakukan sidang rakyat, Senin, (10/9/2018). Dihadapan ratusan massa, Noviwaldy juga menandatangani Petisi massa yang telah dituliskan dalam selembar kertas agar kemudian disampaikan kepada pemerintah pusat.

"Saya atas nama DPRD Riau, mendukung seluruh tuntutan mahasiswa. Saya berjanji aspirasi ini, akan disampaikan kepada pemerintah pusat, paling lama Rabu besok, tanggal 12 September 2018," ujar Noviwaldy usai memberikan tanda tangannya.

Menanggapi janji Noviwaldy, ratusan massa tampak sempat meragukan. Namun, Noviwaldy menegaskan pihaknya pasti akan menyampaikan Petisi tersebut secara resmi kepada pemerintah.

Adapun tuntutan tersebut, diantaranya meminta pemerintah menstabilkan perekonomian Indonesia, tidak membatasi hak demokrasi dan konstitusi setiap warga negara, dan mengusut tuntas PLTU Riau 1 yang melibatkan oknum petinggi pemerintah Provinsi Riau.

Ratusan mahasiswa akhirnya memegang janji Noviwaldy, dengan catatan akan kembali menyerbu gedung dewan dengan jumlah massa yang lebih besar, pada hari kamisnya, apabila sampai rabu belum dibuktikan aspirasi tersebut telah sampai kepemerintah pusat.

"Jika kami tidak melihat Petisi itu diterima oleh pemerintah, sampai hari rabu tangga 12 September, kami pasti akan datang kembali pada hari kamisnya, dengan jumlah yang lebih banyak," seru Presiden Mahasiswa UIR Hengky Primano, yang disambut sorakan antusias massa.

Noviwaldy pun menyanggupi pernyataan Hengky dan meminta agar mahasiswa tidak melupakan waktu shalat yang telah tiba. Ratusan mahasiswa akhirnya membubarkan dirinya dan berangsur - angsur keluar dari ruang sidang. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/