Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
2
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
9 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
3
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
4
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
5
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
5 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
6
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Home  /  Berita  /  Riau

Tualang Terbanyak Hewan Kurban di Siak, Angkanya Mencapai 565 Ekor

Tualang Terbanyak Hewan Kurban di Siak, Angkanya Mencapai 565 Ekor
Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, Susilawaty.
Selasa, 21 Agustus 2018 19:41 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK - Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Siak menyebutkan kebutuhan hewan kurban untuk Kecamatan Tualang paling tinggi dari Kecamatan lainnya di Siak, Provinsi Riau. Angkanya mencapai 565 ekor hewan kurban, diantaranya sapi 472, kerbau 18 dan kamning 75 ekor.

Kepala Dinsnakkan Siak, drh.Susilawati kepada GoRiau mengatakan, jumlah hewan kurban di kabupaten Siak mengalami peningkatan untuk hari raya Idul Adha 2018 ini.

"Dari data sementara kita itu, Kecamatan Tualang terbanyak hewan kurbannya. Setelah itu baru Kecamatan Kandis dengan jumlah 349 ekor sapi dan kambing. Secara total hewan kurban di Kabupaten Siak pertanggal 21 Agustus 2018 itu berjumlah 2.386 ekor," kata Sulilawaty.

Jika dibandingkan tahun lalu, kecenderungan peningkatan hewan kurban pada tahun ini sebesar 25 persen. Sementara tahun 2016 lalu mengalami penurunan dibanding tahun 2015.

Untuk memastikan hewan kurban layak dikonsumsi, Susilawati juga menyebar tim pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan hewan kurban ini dilaksanakan hingga pada hari H sebelum penyembelihan. "Kami juga melakukan pemeriksaan post mortum, atau setelah penyembelihan hewan," kata dia.

Ia menjelaskan, pemeriksaan ante mortum dilakukan untuk mengamati kondisi fisik hewan apakah layak untuk dikurbankan atau tidak. Jika ditemui tanda-tanda atau gejala klinis yang mengindikasikan pada penyakit menular, timnya akan menyampaikan kepada panitia kurban.

"Kami tentu merekomendasikan agar hewan yang mengalami penyakit menular itu tidak disembelih. Apakah sudah cukup umur untuk dikurbankan, itu dengan cara mengamati pertumbuhan gigi seri hewan," kata dia lagi.

Jumlah tim yang disebar, untuk masing-masing kecamatan dibagi sesuai jumlah dokter hewan. Minimal ada 2 sampai 4 tim yang berjalan. Bahkan, Susilawati sendiri juga ikut turun melakukan pemeriksaan.

"Karena jumlah personil kai sangat terbatas, maka saya sendiri ikut turun memeriksa. Petugas dinas yang berback ground peternakan kita turunkan utk membantu petugas kesehatan hewan melakukan pemeriksaan," kata dia.***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/