Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
23 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
23 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
5 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pengamat: Berat Bagi Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Menang di Sumbar

Pengamat: Berat Bagi Jokowi-Maruf Amin untuk Menang di Sumbar
Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
Selasa, 21 Agustus 2018 17:14 WIB
PADANG - Sumatera Barat diprediksi akan tetap menjadi lumbung suara Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Meski Jokowi menganggandeng KH Ma'ruf Amin, tidak akan berpengaruh banyak terhadap pemilih di Sumbar.

Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang, Edi Indrizal, memperkirakan pada Pilpres 2019 calon presiden Prabowo Subianto kembali berpeluang unggul di Sumatera Barat sebagaimana hasil perolehan suara pada Pilpres 2014.

"Potensi terjaganya perolehan suara Prabowo tetap lebih besar sejauh ini ditambah dukungan cawapres Sandiaga Uno," kata dia di Padang, Selasa (21/8) seperti dilansir dari merahputih.com.

Menurutnya dibandingkan Jokowi yang memilih Ma'ruf Amin sebagai wakil, efek positif dari elemen kejutan yang dibawa wakil Prabowo yaitu Sandi di Sumbar maupun bagi perantau Minang akan terasa lebih besar.

"Saya kira tetap berat bagi Jokowi bisa menang di Sumbar, memang ada potensi tambahan suara dibanding pilpres 2014 lalu terkait kerja nyata yang sudah dilakukannya selama ini," kata dia.

Edi Indrizal sebagaimana dilansir Antara menerangkan preferensi pemilih Sumbar yang khas baik secara ideologis maupun psikologis tetap masih kuat tampaknya yaitu bukan capres yang diusung PDI Perjuangan.

Selain itu secara sosiologis pasangan Jokowi yakni Ma'ruf Amin yang lebih menonjolkan simbol NU cenderung juga kurang sesuai dengan afiliasi mayoritas Islam di Ranah Minang yang identik dengan Muhammadiyah dan lainnya.

"Karena itu saya kira tetap cukup berat bagi Jokowi untuk bisa naik dari perolehan pilpres 2014 lalu," ujarnya.

Ia memberi contoh saat Prabowo yang dulu pernah berpasangan dengan Megawati pada Pilpres 2009 juga kurang mendapatkan suara di Sumbar.

"Selagi diusung PDI Perjuangan sebagai parpol utama berat untuk meraup suara secara signifikan di Sumbar," katanya.

Pada pilpres 2014 di Sumbar pasangan Prabowo-Hatta Rajasa memperoleh 1.797.505 suara atau 76,92 persen dan Jokowi-Jusuf Kalla 539.308 suara atau 23,08 persen.***

Editor:Arie RF
Sumber:merahputih.com
Kategori:Politik, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/