Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Pahlawan Nasional dari Riau

Imbangi Gerakan Belanda di Riau, Kapten Mansyurdin Bentuk Serikat 'Hantu Kubur' dan Kibarkan Merah Putih di Pekanbaru (Bagian-2)

Imbangi Gerakan Belanda di Riau, Kapten Mansyurdin Bentuk Serikat Hantu Kubur dan Kibarkan Merah Putih di Pekanbaru (Bagian-2)
Kapten Mansyurdin (dok. Keluarga untuk GoNews.co)
Kamis, 09 Agustus 2018 18:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

PEKANBARU – Riau memiliki sejumlah pahlawan nasional, namun hingga saat ini masih ada beberapa tokoh pahlawan yang belum diangkat menjadi Pahlawan nasional. Moment HUT RI 2018, seharusnya pemerintah Provinsi Riau jeli dan mendaftarkanya ke Pemerintah Pusat terkait nama-nama sejumlah Pahlawan Nasional yang sudah berjuang untuk negara termasuk di Riau.

Pemerintah Provinsi Riau, sebelumnya juga memasukkan daftar nama Kapten Mansyurdin, tokoh ini merupakan Komandan Polisi Tentara/PT Pertama di Riau yang juga sempat menjabat Wakil Ketua BKR Riau.

Kapten Mansyurdin adalah termasuk tokoh yang sangat dihormati dan disegani di negeri ini. Sang Kapten merupakan pria kelahiran Pariaman 10 Januari 1923 yang lahir dari pasangan Nurdin-Balun dan wafat pada 10 Juni 1960.

Sepanjang hidupnya, ia abdikan untuk kemajuan dan perjuangan di Riau. Berikut Ini sejarah singkat perjuangan Kapten Mansyurdin yang dihimpun GoNews.co dari data Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Riau serta cerita pihak keluarga yang masih hidup di Riau (Bagian-2).

Kapten Mansyurdin bersama rekan-rekannya Bermawi, Ali Rasyid, Bang Ali, Bongsu, dan lain-lain, membentuk gerakan pemuda pada tanggal 1 September 1945 yang oleh Mansyurdin diberi nama "Serikat Hantu Kubur".

Gerakan pemuda tersebut berupaya mengimbangi tindakan-tindakan Belanda dan kaki tangannya, serta mengumpulkan persenjataan sebanyak mungkin yang kemudian senjata-senjata tersebut digudangkan di rumah S.R.S Abbas.

Pada saat itu begitu banyaknya pihak-pihak yang ingin agar Belanda, Jepang, dan bahkan Cina dapat berkuasa di Indonesia setelah Jepang Kalah Perang. Gerakan "SERIKAT HANTU KUBUR" merupakan gerakan tersembunyi para pemuda dengan maksud memberikan ancaman bagi mereka yang membantu Belanda dan bangsa lainnya yang ingin berkuasa di Indonesia.

"SERIKAT HANTU KUBUR" juga pernah menumpas suatu gerakan perampok yang menamakan dirinya "BLACK CAT" yang ternyata suatu organisasi gelap yang diorganisir Belanda.

Sang Merah Putih Dinaikkan di Pekanbaru

Pada tanggal 12 September 1945, pemimpin-pemimpin rakyat beserta para pemuda, antara lain: Mansyurdin, Umar Usman, Dt.Mangku, Wan Abdurrachman, Hasan Basri, Basrul Jamal, Toha Hanafi, Bermawi, Amat Suka, Rd.Yusuf, Rd.Selamat, Agus Ramadan, Abu Bakar Abduh, menaikkan bendera merah putih secara resmi di Kantor Riau SYU TJO KAN (Residen Riau). Tindakan tersebut diambil alih oleh para pemuda, karena Instruksi Penaikan Bendera Merah Putih dari Gubernur Sumatera di Medan kepada Residen Riau pada waktu itu (AMINUDDIN) tidak ditanggapi, akibat sudah dipengaruhi Belanda.

Sebelumnya Sang Merah Putih pernah dinaikkan para pemuda di Kantor Riau SYU TJO KAN, tetapi tidak lama dapat berkibar karena kedatangan tentara Sekutu dari Singapore yang dipimpin Majoor Langly, yang memerintahkan Jepang untuk menurunkan Sang Merah Putih. Para pemuda pada awalnya akan menghantam tentara Jepang tersebut, namun dibatalkan dengan pertimbangan untuk menjadikan Jepang sebagai kawan dalam melawan Belanda/sekutu.(Bersambung ke bagian 3)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/