Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
20 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
16 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
16 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  Riau

Pedagang Telur di Kota Dumai Akui Pasokan Menurun dan Harga Jual Terus Melambung

Pedagang Telur di Kota Dumai Akui Pasokan Menurun dan Harga Jual Terus Melambung
Senin, 06 Agustus 2018 12:09 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
DUMAI - Hingga hari ini, harga telur ayam di sejumlah pasar Kota Dumai, Riau sudah mencapai Rp2.000 per butir. Warga sedikit beruntung jika membeli 1 papan atau 30 butir dengan harga Rp50.000 per papan.

Diakui Wajino, pedagang telur di pasar tradisional Kota Dumai, harga terlur yang dijual saat ini mulai dari Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per papannya.

"Kalau yang kecil itu bisa kami jual Rp45 ribu per papan. Ecerannya Rp1.500 per butir. Tapi kalau telur super itu sudah Rp.50 ribu per papannya dengan harga eceran itu Rp2.000 per butir," katanya, Senin (6/8/2018).

Kenaikan harga telur ini, kata Wajino diakibatkan produksi telur menurun dari daerah pemasok Sumatera Barat dan Medan. Sementara jumlah permintaan terus meningkat.

"Tingginya permintaan tak sebanding dengan persediaan dari pemasoknya. Katanya ayam petelur ini sudah sedikit bertelur karena faktor usianya yang sudah tua juga," kata pedagang telur sudah belasan tahun ini.

Hal itu juga diakui oleh Dinas Perdagangan Kota Dumai. Dimana masyarakat setiap harinya mengkonsumsi telur sebagai menu makanan keluarga.

"Jumlah permintaan konsumen terus meningkat. Dan ini akan terus kita pantau," kata Zulkarnaen.

Seorang warga Dumai, Yudit mengaku hampir setiap hari menyuguhkan masakan untuk keluarga dari bahan telur, namun harga terus naik dan mencapai Rp2.000 per butir di tingkat pengecer atau warung.

"Sehari saja saya bisa masak 4 butir telur, anak-anak saya itu menu favoritnya telur dadar. Mau ga mau saya harus stok telur banyak di rumah. Satu papan itu kadang hanya butuh 5 hari ngabisinnya. Makanya saya beli per papan aja biar agak murah," ujar Yudit lagi. ***

Kategori:Ekonomi, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/