Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
23 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
23 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
5 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Berkabung Gempa Lombok, Timnas Indonesia Pakai Pita Hitam Lawan Kamboja

Berkabung Gempa Lombok, Timnas Indonesia Pakai Pita Hitam Lawan Kamboja
Timnas Indonesia. (istimewa)
Senin, 06 Agustus 2018 21:24 WIB
Penulis: Azhari Nasution
SIDOARJO - Pita hitam akan menghiasi lengan para pemain tim nasional U-16 saat menjalani pertandingan terakhir putaran Grup A Piala AFF U-16 melawan Kamboja di Stadion Delta Sidoarjo, Senin (6/8/2018).

Pita hitam ini sebagai bentuk simpati untuk korban tragedi bencana alam gempa bumi yang terjadi di Lombok kemarin. Gempa bumi dengan kekuatan 7,0 SR menewaskan lebih dari 90 orang.

"Kami turut berduka atas para korban bencana alam gempa bumi yang terjadi di Lombok. Karena itu saya bersama para pemain nanti malam menggunakan pita hitam dan melakukan mengheningkan cipta beberapa saat sebelum kick off pertandingan," tutur Fakhri.

Pelatih yang gemar memakai topi itu juga menuturkan bahwa ini juga merupakan salah satu caranya juga membina serta melatih anak-anak asuhnya untuk memiliki rasa respek dan simpati di luar sepak bola.

"Rasa respek dan simpati tidak harus melulu di dalam lapangan dan terhadap tim lawan. Saya juga menanamkan rasa itu kepada pemain perihal duka bencana ini," ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Olahraga, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/