Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
22 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
7 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Riau

Sejarah Nama Pekanbaru dan Sultan Siak ke-5, Tengku Muhammad Ali

Sejarah Nama Pekanbaru dan Sultan Siak ke-5, Tengku Muhammad Ali
Pasar Bawah, Pekanbaru, Riau (foto: Internet)
Minggu, 05 Agustus 2018 18:25 WIB
Penulis: Ira Widana
SEJARAH nama kota Pekanbaru juga berkaitan dengan Kerajaan Siak Sri Indrapura tepatnya pada masa pemerintahan Tengku Muhammad Ali yang merupakan Sultan Siak ke 5 menggantikan ayahnya Sultan Alamuddin Syah dengan gelar Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah atau Sultan Abdul Jalil Mualim Syah (1766 - 1779 M).

Sebelum menjadi raja di Kerajaan Siak, Tengku Muhammad Ali merupakan seorang Panglima Besar Kerajaan yaitu pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muhammad Muzaffar Syah.

Dan pada masa pemerintahan Sultan Ismail menjadi Sultan untuk kedua kalinya sewaktu mengantikan kedudukan beliau menjadi Sultan Siak.

Pada masa pemerintahannya Sultan Muhammad Ali kembali bersekutu dengan Belanda untuk meminta perlindungan dari musuh - musuh kerajaan yang ingin menyerang kerajaan, pada saat itu musuh yang paling utama adalah Sultan Ismail yang menuntut haknya atas singgasana Kerajaan Siak.

Pada saat pemerintahan ayahandanya yaitu Sultan Alammuddin Syah sampai dengan masa pemerintahannya, Sultan tidak membayar hutang kepada Belanda, maka Belanda membiarkan Sultan Muhammad Ali mempertahankan kedudukannya sendiri dari para musuh kerajaan dalam hal ini adalah Sultan Ismail, sehingga Sultan Ismail dengan mudah merebut kedudukannya sebagai Raja di Kerajaan Siak.

Selain itu pada masa pemerintahannya, Sultan Muhammad Ali berhasil membangun Senapelan dan mendirikan pekan (pasar) yang baru dan kemudian berkembang dengan pesatnya, sehingga diberi nama Pekanbaru.

Karena keadaannya yang semakin tua dan sakit sakitan, akhirnya Sultan Muhammad Ali mangkat pada tahun 1791 M di Pekanbaru dan dimakamkan di samping Mesjid Raya Pekanbaru.

Sultan Muhammad Ali bergelar Marhum Pekan karena telah berhasil menghubungkan Pekanbaru, Minangkabau dan lndragiri. Dari pernikahannya dengan Tengku Mandak binti Tengku Buang Asmara dan dengan istri-istri yang lain, tidak diketahui keturunan keturunannya. (Bersambung)

Sumber:Dokumen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Kategori:Pendidikan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/