Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
10 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
10 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
10 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pegulat Peraih Perunggu Asian Games 1962 Meninggal Dunia

Pegulat Peraih Perunggu Asian Games 1962 Meninggal Dunia
lmarhum H Rachman Firdaus (berkacamata hitam).
Selasa, 31 Juli 2018 14:42 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (Pengprov) PGSI Jawa Barat H.Rachman Firdaus meninggal dunia Selasa (31/7/2018). Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 06.45 WIB di Rumah Sakit Boromeus, Bandung. 

Jenazah almarhum H.Rachman Firdaus dari RS Boromeus dibawa ke Masjid Baitusyukur, di Jalan Pabaki Ujung, untuk dishalatkan dan kemudian dimakamkan di TPU dekat kediamannya.

"Almarhum sebenarnya sudah cukup lama sakit, tetapi beliau memang sempat berpesan  agar tidak diberitahu ke teman-teman pengurus lainnya," ungkap Tuti, bendahara Pengprov PGSI Jabar, Selasa pagi. 

Salah satu penyakit almarhum adalah pengeroposan tulang sumsum.

Rachman Firdaus terpilih sebagai Ketua Umum Pengprov PGSI Jabar periode 2015-2019 secara aklamasi pada Musyawarah Provinsi (Musprov)  PGSI Jabar 21 Februari 2015 di Aula KONI Jabar, Kota Bandung. 

Ia merupakan salah satu pegulat nasional yang memberi kontribusi besar. Ia meraih medali perunggu di Asian Games 1962 di kelas 63 kg grego romawi. Ia menjadi satu dari 2 pegulat Indonesia yang berhasil mempersembahkan medali untuk tuan rumah selain Mujari di kelas 52 kg Grego-Romawi.

Sebelumnya, komunitas gulat Jabar juga kehilangan Asep Hanafiah, pegulat legendaris Jabar lainnya. Asep Hanafiah meninggal dalam usia 56 tahun pada 10 Juni 2018 karena komplikasi ginjal dan diabetes, setelah sempat dirawat di RS Santosa, Bandung, Jabar.

Sebagaimana saat kepergian Asep Hanafiah, kabar meninggalnya Ketua Pengrov PGSI Jabar Rachman Firdaus juga menumbuhkan rasa kehilangan dari insan gulat nasional. Pernyataan belasungkawa dan ucapan dukacita mengalir deras melalui pesan berantai grup WhatsApp.

"Atas nama pribadi dan sebagai Ketua Umum PP PGSI saya sampaikan duka cita mendalam," ungkap Ketua Umum PP PGSI Trimedya Panjaitan yang mengirim karangan bunga duka cita.

"Pengprov PGSI DKI Jakarta turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," tulis Ketua Pengprov PGSI DK Jakarta Steven Setiabudi Musa.

"Innalillahi wainailahirojiun, Pengprov PGSI KalSel turut berdukacita yg sangat dalam atas meninggalnya H. Rahman Firdaus. Semoga almarhum diterima Allah SWA. Amiinnn," tulis Agus Pebrianto dari Pengprov PGSI Kalsel.

"Gulat Jateng turut berduka cita," ujar Ketua Pengprov PGSI Jateng Andreas Budi Wirohardjo.

"Jatim menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya, almarhum telah berjasa pada gulat nasional," tulis Hartono dari Pengprov PGSI Jatim.

Sulistino dari Pengprov PGSI Jambi dan Aslam dari PGSI Lampung juga menyatakan duka citanya. Demikian juga pimpinan Pengprov PGSI lainnya.

Kabar duka meninggalnya Rachman Firdaud juga menyentak Timnas Gulat Asian Indonesia yang tengah berlatih di Icuk Sugiarto Training Centre  (ISTC), Cisaat, Sukabumi. Pelatih kepala Buyamin, yang sama-sama pegulat gaya grego-roman, serta pelatih Zulhaidir dan Fathur Rahman sama-sama menuangkan perasaan kehilangannya.

Pengprov PGSI Jabar sejak dulu dikenal sebagai salah satu barometer kekuatan gulat nasional. Jabar bahkan menyumbang pegulatnya di Timnas Gulat Asian Games Indonesia, yakni Dewwi Attiya dari Cirebon.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/