Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
3
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
19 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
4
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
19 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
5
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
18 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
6
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Home  /  Berita  /  Riau

Kejaksaan Tinggi Kawal 116 Proyek Senilai Rp2 Triliun Lebih di Riau

Kejaksaan Tinggi Kawal 116 Proyek Senilai Rp2 Triliun Lebih di Riau
Rabu, 25 Juli 2018 19:14 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau melalui Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D), mengawasi sedikitnya 116 kegiatan di Provinsi Riau, dengan total pagu anggaran sebesar Rp2 Triliun lebih. Ini salah satu tujuan, sebagai upaya pencegahan terjadinya korupsi.

Dari 116 kegiatan tersebut, terdapat di dalamnya beberapa megaproyek yang sedang dikerjakan di Riau, seperti pembangunan dua fly over, jembatan Siak IV hingga pembangunan kantor Kejati Riau. Sedangkan proyek pembangunan Mapolda, tidak masuk dalam pengawalan.

Demikian diungkapkan Asisten Intelijen Kejati Riau, Sumurung Pandapotan Simaremare. "Hingga Juli 2018, sebanyak 116 kegiatan dengan pagu anggaran total Rp2 triliun lebih. Jadi, terkait dengan TP4D di Kejati Riau itu yang kita kawal," tuturnya.

Pihaknya, lanjut Simaremare, juga sudah membuat program, di mana setiap hari ada evaluasi dari kegiatan yang berjalan tersebut. "Setiap hari, minimal dua," yakin Asisten Intelijen Kejati Riau tersebut.

Seperti pembangunan dua flyover di Pekanbaru misalnya, pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap kegiatan itu. Evaluasi ini berupa mempertanyakan perkembangan pembangunannya kepada pihak Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan konsultan proyek.

"Hasil penjelasan dari PPTK dan konsultan pengawas, melebihi target pengerjaan. Ada berlebih beberapa persen, begitu," lanjut Simaremare. Meski sempat beredar informasi, bahwa pengerjaan dua flyover ini tidak akan selesai dalam tahun 2018, sesuai target pelaksanaannya.

"Jadi, target yang disampaikan, yang desas-desus katanya terlambat, ternyata ketika kita laksanakan evaluasi, hasil penilaian konsultan pengawas dan PPTK, menyatakan seperti itu. Ada kelebihan," ujarnya.

Secara teknis, pihaknya tak bisa memastikannya. Namun sejauh ini, berdasarkan laporan dari PPTK dan konsultan pengawas, realisasi pengerjaan melebihi target, sehingga dinilai pembangunan itu bisa tuntas hingga akhir tahun.

Termasuk pula pembangunan Kejati Riau yang juga masuk dalam pengawalan. "Kejati, terakhir kita terima informasi, bahwa sudah melebihi sekitar tiga persen. Saat ini dalam proses pengerjaan lantai tiga. Hampir selesai tu kayaknya lantai tiga," tutup dia. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/