Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
24 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
6
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski Sudah Berjuang Keras, Langkah Yulia Terhenti Singapura Open 2018

Meski Sudah Berjuang Keras, Langkah Yulia Terhenti Singapura Open 2018
Jum'at, 20 Juli 2018 22:35 WIB
Penulis: Azhari Nasution
SINGAPURA - Harapan Indonesia untuk meraih medali di nomar tunggal putri putus sudah. Setelah satu-satunya pemain Indonesia Yulia Yosephin Susanto langkahnya terhenti di kejuaraan Singapore Open 2018 BWF World Tour Super 500. Yulia kalah di babak semifinal oleh Han Yue (Tongkok) pada pertandingan yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Jumat (20/7/2018).

Yulia kalah dalam duel rubber game dalam durasi permainan 61 menit. Meski di game satu, Yulia takluk 11-21. Namun di game dua ia berhasil meraihnya dengan skor tipis 21-19. Sayang di game tiga, Yulia sudah memimpin 14-7. Justru malah kalah dengan skor 14-21.

"Tidak tahu kenapa, game tiga sudah unggul 14-7 tiba-tiba hilang aja. Seperti susah dapat poin satu aja. Tipikal mainnya lawan dari game pertama itu sama. Hanya ga bisa fokus di akhir-akhir, tahu-tahu tidak bisa main. Lawan itu ulet mainnya, tapi di game tiga dia mainnya lebih fokus. Game dua tadi, saya ga mau kalah aja tadi, tapi di game tiga malah ga bisa main," kata Yulia.

Melihat anak didiknya, bermain kurang optimal di game tiga. Liang Chiu Shia selaku pelatih Yulia berkomentar bahwa mungkin ini baru pertama kali Yulia bermain rubber game dari babak pertama hingga babak perempat final ini.

"Yulia belum pengalaman dan kaget aja bisa masuk sampai sejauh ini. Sebenarnya lawannya seimbang, tidak jauh beda. Tadi sudah mimipin di game tiga, malah tempo mainnya diturunin. Jadi pergeraknya pelan dan mati-mati sendiri. Tadi dia konsentrasinya kurang fokus. Pemain Tiongkok tadi bolanya tidak menyusahkan, dia hanya menang ulet  dan sabar," sahut Liang.

"Mungkin kondisi Yulia juga tidak terbiasa bermain rubber game dan ini juga baru berjumpa kembali dengan pemain Tiongkok. Dan biasa juga Yulia selalu kalah di babak awal, ini pencapaian yang luar biasa. Kedepan Yulia harus lebih kuat lagi, pemain lain aja bisa sampai main beberapa kali rubber game," tutup Liang.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/