Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
16 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
16 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
14 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
14 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
18 menit yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  Riau

Tren CPO Indonesia Terdampak Perang Dagang AS - China

Tren CPO Indonesia Terdampak Perang Dagang AS - China
Rabu, 18 Juli 2018 01:04 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Tren penurunan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia berdampak juga terhadap harga CPO Indonesia. Salah satu tekanan besar bagi harga CPO datang dari melemahnya harga minyak kedelai kontrak berjangka di Chicago Board of Trade.

"Penyebab dari anjloknya komoditas agrikultur unggulan Amerika Serikat (AS) ini adalah masih membaranya tensi perang dagang antara AS dan China," kata Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu di Pekanbaru, Selasa (17/7/2018).

Ia menerangkan, bahwa harga CPO memang banyak dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai, seiring persaingan mereka dalam memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global.

"Ketika harga minyak kedelai melemah, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut tertekan," ungkapnya.

Selain itu, penurunan tren CPO ini juga dipengaruhi oleh keputusan Pemerintah Malaysia sebagai produsen CPO untuk meneruskan kebijakan bea keluar sebesar 5 persen untuk produk CPO.

"Periode 18-24 Juli 2018 ini, harga CPO terpantau sebesar Rp7.004,40 dan harga kernel sebesar Rp5.056,64," tutupnya. ***

Kategori:Ekonomi, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/