Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
18 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
14 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
14 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Riau

Pacu Hilirisasi Sawit, Mahkota Group Alokasikan Rp 330 Miliar di Bengkalis

Pacu Hilirisasi Sawit, Mahkota Group Alokasikan Rp 330 Miliar di Bengkalis
Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk Usli
Jum'at, 13 Juli 2018 02:10 WIB
JAKARTA - Emiten perkebunan kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) mengalokasikan dana Rp330 miliar untuk ekspansi di bisnis hilir dengan membangun pabrik refinery dan kernel crushing plant. Pengembangan industri hilir berupa pembangunan pabrik refinery berkapasitas 1.500 ton per hari dan kernel crushing plant 200-400 ton per hari itu akan dilakukan di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Presiden Direktur Mahkota Group menyampaikan, industri minyak kelapa sawit masih menjajikan karena digunakan dalam kebutuhan sehari-hari. Bila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, harga CPO lebih murah dan menghasilkan minyak lebih banyak dalam satu hamparan kebun.

Melihat prospek tersebut, perusahaan berupaya memacu proyek hilirisasi produk CPO sampai 2019. Tujuannya agar perusahaan mendapatkan nilai tambah yang maksimal dan meningkatkan margin pendapatan.

"Dengan membuat produk hilir, marjin pemasukan kami akan lebih bagus. Lapangan kerja juga meningkat, sehingga proyek hilirisasi menguntungkan banyak pihak, termasuk pemegang saham," tuturnya di Gedung BEI, Kamis (12/7/2018).

Pengembangan industri hilir berupa pembangunan pabrik refinery berkapasitas 1.500 ton per hari dan kernel crushing plant 200-400 ton per hari di Kabupaten Bengkalis, Riau. Melalui cucu usahanya, yakni PT Intan Sejati Andalan, proses pembangunan pabrik dimulai September 2018 dan dapat rampung pada Juni 2019.

Dengan adanya pabrik refinery dan kernel crushing plant, perusahaan dapat menghasilkan produk turunan CPO seperti olein atau minyak makan dan sterin, sebagai bahan baku margarin atau oleochemical.

Biaya pengembangan pabrik baru mencapai Rp330 miliar. Sumber pendanaan berasal dari kas internal, hasil penawaran umum saham perdana atau IPO, dan pinjaman perbankan.

Dalam IPO pada Kamis (12/7), perseroan melepas 703,68 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan Rp225, sehingga perseroan meraih dana Rp158,33 miliar.

Menurut Usli, 60% dana tersebut atau sekitar Rp95 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik baru. Adapun, 40% sisanya dipakai sebagai modal kerja entitas anak.

Rencana ekspansi lainnya ialah menambah kapasitas tangki timbun sebesar 20.000 ton di entitas usaha, yakni PT Dumai Paricipta Abadi. Sebelumnya, Mahkota Group memiliki tangki timbun berkapasitas 76.000 ton.

Dari sisi operasional, Usli menyebutkan, volume produksi CPO perseroan pada semester I/2018 cenderung sama seperti paruh pertama 2017. Tren peningkatan baru terasa pada Juli 2018, karena volume produksi naik menjadi 1.500 ton per hari dari sebelumnya 500 ton per hari.

"Kami harapkan tren produksi meningkat pada semester II/2018 seiring dengan kondisi cuaca yang kian kondusif," tuturnya.

Oleh karena itu, pada 2018 perusahaan menargetkan pendapatan Rp2 triliun dan laba bersih Rp50 miliar. Tahun lalu, pendapatan MGRO turun 5,01% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,76 triliun, dan laba bersih merosot 71,80% menuju Rp12,39 miliar.

Direktur Mahkota Group menyampaikan, sambil berekspansi di bisnis hilir, perusahaan juga mengembangkan sektor hulu industri CPO. Sampai 2020, MGRO merencanakan akuisisi perkebunan sawit seluas 5.000-20.000 ha.

"Saat ini kami fokus dulu ke bisnis hilir sampai 2019. Kami juga akan mengembangakan sektor hulu dengan akuisisi perkebunan," ujarnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:bisnis.com
Kategori:Riau, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/