Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kesuksesan Lalu Muhammad Zohri Membawa Pesan Kemiskinan Bukan Penghalang Meraih Prestasi Dunia

Kesuksesan Lalu Muhammad Zohri Membawa Pesan Kemiskinan Bukan Penghalang Meraih Prestasi Dunia
Kamis, 12 Juli 2018 19:59 WIB
Penulis: Azhari Nasution
Nama Lalu Muhammad Zohri mendadak menghiasi pemberitaan hampir seluruh media cetak, online maupun elektronik. Apalagi, atlet asal Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Ternggara Barat (NTB) secara mengejutkan mengukir prestasi spektakuler dengan merebut medali emas nomor bergengsi Lari 100 M pada Kejuaraan Dunia Atletik IAAF U20 di Finlandia, Rabu (11/7/2018).

Ya, pemuda kelahiran 1 Juli 2000 memang pantas menjadi pembicaraan. Bukan hanya memicu atlet Indonesia lainnya untuk menggapai prestasi dunia tetapi Zohri yang berasal dari keluarga kurang mampu membawa pesan tersendiri. Yakni, kemiskinan bukan menjadi penghalang untuk berprestasi dan mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional. 

Maarif, kakak Zohri mengungkapkan, Zohri merupakan anak ketiga dari pasangan Saeriah dan Lalu Ahmad yang tinggal di gubuk. "Kami berasal dari keluarga kurang mampu. Ayah kami hanya nelayan dan buruh tani. Ibu kami telah meninggal saat Johri duduk di bangku SD dan ayah menyusul hampir setahun lalu," kata Ma’rif. 

Tadinya, kata Ma'rif, Zohri sempat menolak saat pertama kali ditawari mengikuti kejuaraan. "Beragam alasan Zohri untuk menolak. Salah satunya persoalan biaya yang dikhawatirkan. Tapi, dia akhirnya mau menerima tawaran atas permintaan ayah dan ibu," ungkapnya. 

Lalu Muhammad Zohri mengenyam pendidikan SDN 2 Pemenang Barat, dan melanjutkan di SMPN 1 Pemenang. Belum tuntas menjalankan studi di SMP itu, Zohri mendapat tawaran untuk ikut dalam kejuaraan.

Ia dianggap berpotensi dan berhasil hingga beberapa kali menoreh prestasi. "Dulu saat SMP, Zohri terbilang siswa yang malas. Beberapa kali dijemput ke rumah untuk bisa sekolah oleh gurunya, dan bahkan pernah tidak naik kelas satu kali," kata sang kakak yang mengaku sering komunikasi dengan Zohri.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/