Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
23 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
23 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
5 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Home  /  Berita  /  Sumatera Barat

Dihantam Gelombang Tinggi, Perahu Terbalik, Dua Nelayan Mentawai Nyaris Tewas

Dihantam Gelombang Tinggi, Perahu Terbalik, Dua Nelayan Mentawai Nyaris Tewas
Tim SAR Mentawai saat melakukan pencarian korban.
Rabu, 11 Juli 2018 11:02 WIB
MENTAWAI - Gelombang tinggi di perairan laut Tuapejat, Sipora Utara Mentawai, Senin malam (9/7/2018) sekira pukul 20.00 Wib, nyaris menelan korban jiwa. Hantaman ombak besar membuat perahu nelayan karam dan nyaris menewaskan dua nelayan yang sedang memancing. Keduanya, yakni Sujadmin (42) dan Depi (38), warga Desa Tuapejat.

"Benar, kita dapat informasi bahwa telah terjadi peristiwa kecelakaan laut, ada dua  orang nelayan sedang memancing di sekitaran Pulau Siburu, menggunakan perahu dayung, dan perahu mereka terbalik  dihantam gelombang, " kata Hendri, Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai, di Tuapejat, Selasa (10/7/2018) kepada GoSumbar.com.

Hendri mengatakan, dua orang nelayan yang nyaris menjadi korban ganasnya hempasan gelombang laut Mentawai itu berhasil diselamatkan meskipun sempat terapung-apung di laut selama berjam-jam hanya dengan berpegangan pada jerigen kosong.

"Ya, mereka hanya berpegangan pada jerigen kosong dan terdampar di Pulau Siburu, masih di kawasan Desa Tuapejat," ujar Hendri.

Kata Hendri, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polres, Polairud, Kodim 0319, BPBD, Tagana, Dinkes dan PMI serta warga masyarakat  menindaklanjuti dengan mengevakuasi korban dan langsung diantar ke rumah masing-masing, karena mereka menolak untuk dievakuasi ke RSUD.

Hendri mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan yang akan memancing, untuk memfasilitsi diri dengan alat komunikasi dan alat keselamatan. 

"Dengan kondisi cuaca yang terjadi di Mentawai, marilah kita bekerjasama, masyarakat yang beraktifitas di laut agar waspada. Kalau bisa masyarakat tersebut jangan lupa membawa alat komunikasi dan alat keselamatan guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan. Dengan begitu, masyarakat lebih terjamin keselamatannya," pungkasnya. (ss)

Editor:Arie RF
Kategori:Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/