Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
3
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
18 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
4
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
19 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
5
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
18 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
6
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Home  /  Berita  /  Riau

Kelompok KKN Unri Ditempatkan di Dua Objek Wisata Kecamatan Rangsang

Kelompok KKN Unri Ditempatkan di Dua Objek Wisata Kecamatan Rangsang
Kelompok KKN Unri saat pelepasan oleh Sekcam Rangsang Rayan Pribadi SH di Selatpanjang - ist
Selasa, 10 Juli 2018 17:46 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Tahun ini, Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti, menerima 6 kelompok mahasiswa KKN. 4 dari Universitas Riau (Unri) dan 2 dari STAI Nurul Hidayah Selatpanjang.

2 dari 4 kelompok KKN Unri di Rangsang, ditempatkan di dua objek wisata. Yaitu di Teluksamak, pengembangan objek wisata Tasik Air Putih dan di Desa Tanjunggemuk, pengembangan pantai.

"2 (kelompok KKN Unri, red) tematik, kita arahkan untuk pengembangan objek wisata. Dua lainnya KKN biasa di Desa Penyagun dan Gemalasari," kata Sekcam Rangsang, Rayan Pribadi SH.

Sedangkan 2 kelompok mahasiswa KKN dari STAI Nurul Hidayah Selatpanjang, diarahkan ke Desa Tanjungmedang dan Desa Dwitunggal.

"Di Tanjungmedang masyarakatnya banyak dari komunitas Tionghoa. Memang harus ada support pembaruan dari mahasiswa, terutama kegiatan-kegiatan sosial sehingga masyarakat termotivasi," kata Rayan lagi.

Khusus di Dwitunggal, tambah laki-laki bertubuh gempal ini lagi, merupakan nominator desa terbaik se Riau. Jadi, dengan adanya mahasiswa KKN, diharapkan mampu memberi pandangan baru ke masyarakat. Agar bisa mendongkrak nilainya ketika tim dari provinsi turun.

Diharapkan, saat akan kembali ke kampus, masing-masing perwakilan KKN di semua desa memaparkan apa yang telah dilakukan. Masukan, fikiran, dan kritik dari masyarakat dan Pemcam Rangsang, hendaklah dijadikan bahan evaluasi untuk mahasiswa KKN yang akan datang.

Selain itu, khusus pengembangan objek wisata, target yang masih berjalan dan belum tuntas, hendak pula dilanjutkan oleh mahasiswa KKN berikutnya. "Dalam program pengembangan yang masih berjalan belum selesai, harus pula dilanjutkan kampus, mengirim mahasiswa KKN dengan dosem pembimbing yang sama. Agar target pengembangan bisa fokus dan berkelanjutan," harap Rayan.

Kepada pemintahan desa setempat, dipesankan agar selalu mengawal program kerja mahasiswa. Sehingga, Rangsang bisa jadi tempat yang nyaman bagi mahasiswa yang sedang mengaktualisasi teori (yang) didapatkan dari bangku kuliah.

"Kita buka diri. Jika perlu setahun itu semua desa dapat jatah mahasiswa KKN. Kampus mana saja, kita terima," tegas Rayan.

Lalu, dipesankan pula ke seluruh mahasiswa KKN agar bisa mengamati dinamika di desa masing-masing. Sesuatu yang buruk jangan sampai dimunculkan. Mahasiwa harus bisa menunjukkan pergaulan yang baik, berikan contoh yang baik pula ke tengah-tengah masyarakat.

"Kehidupan di kota berbeda dengan di desa. Mahasiswa harus bisa beradaptasi, dan tunjukkanlah tingkah laku yang baik agar masyarakat terkesan. Jadi warga akan berkata 'oh begini rupanya orang kuliah," kata Rayan di akhir bincang-bincang. ***

Kategori:Pendidikan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/