Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
21 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
21 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
20 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
18 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Home  /  Berita  /  Riau

Penurunan Pajak Pertalite di Riau Dorong Deflasi

Penurunan Pajak Pertalite di Riau Dorong Deflasi
Ilustrasi. (Internet)
Senin, 02 Juli 2018 14:28 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite menjadi salah satu komoditas yang memberi andil deflasi di Provinsi Riau pada periode Juni 2018. Kendati demikian, inflasi tetap saja tak terhindarkan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, bahwa dari tiga kota IHK di Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,01 persen, Dumai sebesar 0,65 persen danTembilahan sebesar 0,11 persen.

Ia menguraikan, kondisi Riau pada bulan Juni 2018, mengalami inflasi sebesar0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 135,00. Dengan demikian Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,18 persen, dan Inflasi Year on Year (Juni 2018 terhadap Juni 2017) sebesar 3,32 persen.

Yang mana, inflasi Riau bulan lalu itu terjadi karena adanya kenaikan harga padakelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi sebesar 0,84 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,75 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,69 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen, dan kelompok pendidikan,rekreasi dan olahraga sebesar 0,04 persen.

Adapun komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain, angkutan udara, angkutan antar kota, rokok kretek, rokok kretek filter, sewa rumah, petai, blus, buncis dan lain-lain.

Sedangkan, kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,09 persen.beberapa komoditas yang memberi andil deflasi kali ini antara lain cabai merah, pertalite, bawang merah, daging ayam ras, teri, daging sapi, bawang putih dan lain-lain.

"Jadi kelompok bahan makanan justru deflasi. Kemudian, pertalite juga mengalami deflasi setelah adanya penurunan pajak beberapa waktu lalu," ujar Kepala BPS Riau ini di Pekanbaru, Senin (2/7/2018). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/