Rekreasi Monako Park Ramai Dikunjungi Masyarakat

MEDAN - Masa libur panjang hanya menyisakan beberapa hari lagi, namun sebelum berakhir, banyak masyarakat menggunakannya dengan bepergian ke tempat-tempat rekreasi. Bersantai bersama keluarga dan para kerabat.

Salah satu lokasi rekreasi yang tidak luput dari kunjungan adalah Monako Park di Desa Namo Baru, Kecematan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Ada banyak alasan mengapa daerah yang tidak jauh dari Kota Medan itu harus didatangi.

Wati, warga Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan mengatakan, berlibur ke Taman Monako sangat menarik. Karena, tempatnya benar-benar asri, dan tidak sulit dijangkau. Sehingga datang ke sini jadi lebih mudah.

“Saat sampai di sini kita sangat terkejut. Karena, selain wahananya banyak, keasrian lingkungannya juga masih terjaga dengan baik. Jadi, sangat tidak kecewa berwisata ke sini, apalagi retribusinya juga tidak mahal,” ujar Wati setelah usai ber-selfi bersama keluarga.

Pemilik Monako Park, Darwis Manurung, menyampaikan wisata di Monako Park ini memang sengaja di desain dengan keasrian alamnya. Ini semua dilakukan beranjak dari kondisi kerusakan alam dan lingkungan yang marak akhir-akhir ini.

Jadi, lanjutnya, masyarakat kesulitan untuk mendapatkan taman hijau. Belum lagi di kota-kota, ada polusi yang pada dasarnya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Hal inilah yang pertama melatarbelakangi mengapa lokasi ini dibuka.

“Kedua, sekarang kan kebutuhan di masyarakat banyak itu salah satunya rekreasi. Itu kebutuhan. Selain difungsikan sebagai destinasi rekreasi, Taman Monako juga bisa digunakan untuk beribadah,” kata Darwis Manurung.

Ia menekankan, Monako Park dibuat bukan untuk berorientasi pada bisnis, tapi bagaimana masyarakat bisa menikmati alam yang asri dan dilengkapi berbagai fasilitas-fasilitas pendukung yang cocok untuk bersantai dan bergembira.

Terkait dengan fasilitas yang tersedia, ia menyebut, ada beberapa kolam renang yang terdiri dari berbagai ukuran, termasuk untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Dan, kolam renang yang ada tidak menggunakan kaporit karena air yang digunakan langsung dari sumbernya.

Menurutnya, itu dapat merusak lingkungan. “Padahal, kita di sini sebisa mungkin mampu menjaga lingkungan, bukan untuk merusaknya. Kita juga tidak mengizikan adanya penebangan pohon dan berburu hewah di sekitar ini. Hal-hal seperti itulah yang terus kita lakukan, termasuk juga tidak membuang sampah sembarangan,” tambahnya.

Di samping ketersedian kolam renang, di Monako Park juga dapat ditemui jenis permainan yang menguji adrenalin, misalnya permainan motor All-Terrain Vehicle (ATV). Ada juga musala, penginapan, dan bisa juga digunakan untuk pertemuan-pertemuan atau rapat, serta aula yang didesain berbentuk telur sehingga terlihat unik.***