Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
24 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
3
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
20 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Home  /  Berita  /  Riau
Berita Khusus Pilgubri 2018

Jika Terpilih, LE-Hardianto akan Perhatikan Nasib Guru Komite dan Operator Pendidikan

Jika Terpilih, LE-Hardianto akan Perhatikan Nasib Guru Komite dan Operator Pendidikan
Lukman Edy (kiri) dan Hardianto (kanan)
Selasa, 19 Juni 2018 09:26 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Komitmen paslon Gubri Wagubri nomor urut 2, Lukman Edy (LE)-Hardianto terhadap dunia pendidikan sangat tinggi. Ini ditunjukkan dengan perhatiannya terhadap guru komite dan tenaga operator pendidikan di sekolah-sekolah yang ada.

Menurut Lukman Edy (LE), saat ini nasib guru komite dan tenaga operator pendidikan di sekolah tidak menentu. Sebab, gaji mereka ini tergantung kepada sumbangan komite yang dipungut dari masyarakat.

"Hadirnya guru komite ini kan karena terbatasnya pengangkatan guru PNS. Sehingga, untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik, sekolah-sekolah mengambil kebijakan untuk mengangkat guru komite yang mana biayanya dari sumbangan komite. Dan sepengetahuan saya, gaji mereka bervariatif, ada yang terima Rp200 ribu, Rp500 ribu bahkan ada yang sukarela tanpa digaji," papar Lukman Edy kepada wartawan, baru-barui ini.

Selain guru komite, masih menurut Lukman Edy, ada lagi tenaga honor sekolah yang biasa disebut tenaga operator dapodik. Nah, nasib tenaga operator ini pun hampir sama dengan guru komite tadi.

"Dari data yang kita punya, tenaga komite di Riau ini ada sekitar 5000 orang. Dan mereka-meraka ini harus dapat perhatian serius dari pemerintah karena mereka ini termasuk ujung tombak pendidikan di Riau," tegas mantan anggota DPR RI ini.

Nah, salah satu solusi yang ditawarkan LE untuk menyelesaikan persoalan ini adalah dengan membentuk tim khusus yang berfungsi untuk menyusun kebutuhan dan anggaran pendidikan.

"Kalau pemerintah sudah memberikan support dananya untuk guru komite ini, maka guru komite akan lebih baik nasibnya dan para orangtua murid pun akan lebih ringan biayanya karena tak perlu lagi mengeluarkan biaya tinggi untuk membantu guru komite ini," jelas LE. (rls)

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/