Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
21 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Apresiasi Polri yang Terbitkan SP3 Kasus Habib Rizieq, IPW: Buru Pelaku Penyebar Vidio Chat Hoax

Apresiasi Polri yang Terbitkan SP3 Kasus Habib Rizieq, IPW: Buru Pelaku Penyebar Vidio Chat Hoax
Ilustrasi.
Minggu, 17 Juni 2018 18:47 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ind Police Watch (IPW) memberi apresiasi pada Polri yang sudah mengeluarkan SP3 dalam kasus Habib Riziq. Namun diharapkan Polri segera memburu dan menangkap para pelaku kasus video porno yang mirip anggota DPR Fraksi Gerindra.

"Dalam kasus video porno itu alat buktinya sudah sangat jelas dan tidak ada alasan bagi Polri untuk tidak mengusutnya," ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada GoNews.co, Minggu (17/6/2018) melalui siaran persnya.

Menurut Neta S Pane, jika Polri mengaku tidak memiliki alat bukti dalam kasus itu, IPW siap memberikannya kepada Polri.

"Jika kasus ini tidak segera diusut akan muncul kesan di publik bahwa Polri bersikap aneh, diskriminatif dan tidak transparan. Publik menilai, Sikap polisi belakangan ini cenderung aneh, tidak terbuka dan sangat tertutup. Sehingga menimbulkan berbagai spekulasi yang merugikan polri itu sendiri," tandasnya.

Sikap aneh polisi ini kata dia, ditandai sejak kasus kerusuhan di rutan brimob, dimana polri mengatakan tidak ada yang tewas, padahal sejak tengah malam publik sudah mengetahui ada lima polisi yang tewas dibantai teroris dan akhirnya polri baru mengakui hal itu menjelang sore hari setelah kematian itu terjadi 20 jam. "Anehnya lagi sudah berminggu-minggu polri belum juga menjelaskan siapa pelaku pembantaian kelima polisi tersebut," tukasnya.

Sikap polri yang tertutup ini katanya lagi, membuat kelima polisi yang dibantai teroris itu seperti mati konyol. "Anggotanya sendiri tidak mereka bela, bagaimana polisi bisa membela masyarakat dan ini yang membuat polri terlihat aneh," paparmya.

"Jadi jangan heran jika dalam kasus SP3 Habib Riziq, Polri pun sempat sangat tertutup. Sejak awal IPW yakin SP3 itu sudah dipegang Habib Rizieq. Sebab tidak mungkin pengacaranya dan yang bersangkutan berani mengumumkan ke publik jika SP3 itu belum mereka pegang," katanya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/