Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
23 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Agar Tak Punah di Tengah Masyarakat, Mahasiswa Rangsang Gelar Pertandingan Meriam

Agar Tak Punah di Tengah Masyarakat, Mahasiswa Rangsang Gelar Pertandingan Meriam
Selasa, 12 Juni 2018 05:33 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Memasuki 27 Ramadan, mahasiswa Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau, menggelar pertandingan meriam. Kegiatan tersebut bertujuan agar permainan tradisional ini tidak punah di tengah masyarakat.

Anak-anak di Kecamatan Rangsang sangat antusias mengikuti pertandingan meriam bambu. Terbukti, pesertanya (anak-anak, red) mencapai ratusan.

Pertandingan meriam diadakan di halaman Gedung Kesenian Tanjungsamak Kecamatan Rangsang. Pertandingan digelar selama 2 hari mulai tanggal 11 hingga tanggal 12 Juni 2018.

Turut hadir saat pembukaan pertandingan meriam, Sekcam Rangsang Rayan Pribadi SH beserta jajarannya. Kapolsek Rangsang Iptu Budi Pramana beserta anggota. Ratusan peserta yang ikut dalam acara pertandingan meriam dan masyarakat sekitar.

M Taufik Oktaviandri selaku ketua mahasiswa Kecamatan Rangsang mengatakan, dengan dilaksanakan acara ini agar membangkitkan budaya yang telah lama hilang di masyarakat. "Semoga bisa dilestarikan di kemudian hari," kata M Taufik.

Meriam merupakan permainan setiap 27 puasa (7 likur). Biasanya dimainkan pada malam hari.

Bunyi yang dihasilkan dari meriam bambu atau meriam kaleng menghiasi malam menjelang Idul Fitri. Selain meriam, biasanya juga dibarengi dengan bermainan petasan dan menghidupkan lampu colok. Kemeriahan malam 27 puasa hingga lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak.

Namun, belakangan ini permainan tradisional tersebut sudah mulai hilang. Guna menghidupkan lagi permainan tersebut di tengah masyarakat, mahasiswa Rangsang mengadakan pertandingan meriam. ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/