Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
24 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
21 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
24 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
4
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
21 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Riau

Jangan Abaikan Peran Sastra dalam Pembentukan Peradaban

Jangan Abaikan Peran Sastra dalam Pembentukan Peradaban
Rabu, 06 Juni 2018 16:15 WIB
PEKANBARU - Panggung Toktan Riau akhiri kegiatan Dakwah dan Seni yang ditaja setiap menjelang berbuka puasa pada Selasa, Kamis, Sabtu selama Ramadhan dengan mendatangkan sejumlah sastrawan Riau, seperti taufik Ikram Jamil, Bambang Kariyawan, Griven H. Putera, Jefry Almalay dan sejumlah sastrawan lainnya. Menurut Imam Panggung Toktan, Alhaj Aris Abeba, sepuluh hari terakhir Ramadhan akan diisi dengan iktikaf.

''Sepuluh hari terakhir Ramadhan, kegiatan Dakwah dan Seni yang menampilkan performance art di Panggung Toktan kita setop dulu. Kita fokus untuk iktikaf di masjid, untuk berkomunikasi secara intens secara personal dengan Allah Swt,'' kata penyair alumni IAIN Susqa Pekanbaru atau UIN SUSKA Riau ini.

''Petang penutupan ini sengaja kita jemput sastrawan Taufik Ikram Jamil dan kawan-kawan untuk membacakan puisi-puisi religius mereka di sini. Lalu ditutup dengan tausiyah Ramadhan oleh Griven H Putera,'' ungkapnya sebelum dimulainya pertunjukan pada Selasa, 5/6/2018.

Aktivitas pertama pada sore itu dimulai dengan musikalisasi puisi yang dibawakan keluarga cahaya yang dimotori Bambang Kariyawan, kemudian diikuti pembacaan puisi tunggal oleh Taufik Ikram Jamil. Selesai Taufik membacakan dua puisinya lalu dilanjutkan musikalisasi puisi oleh panggung Toktan yang terdiri dari Hanif Muis Mahmud, Qory Islami dan Sahfitra Harahap. Acara yang dipandu sastrawan Tien Marni ini ditutup dengan tausiyah yang disampaikan Griven H Putera.

Griven H Putera menyampaikan bahwa perkembangan peradaban Islam dari masa ke masa tak lepas dari peran sastra. Hal ini bila dilihat dari berbagai kitab para ulama yang terbit, ungkapnya. ''Hampir dalam semua bidang keilmuan, karya sastra utamanya syair digunakan ulama untuk menyampaikan pemikiran mereka tentang disiplin ilmu yang mereka kuasai. Bahkan beberapa ulama malah menyampaikan bahasan ilmu tertentu dengan syair yang indah yang utuh dalam kitab mereka. Hal itu dapat dilihat pada kitab Matan Alfiyah Ibnu Malik, Matan Al-Sulam al-Munawraq dalam ilmu Mantiq, Matan Rohabiyyah fi'Ilmi al-Faraidh wa al-Mizan serta pada banyak kitab lainnya,'' ungkap alumni IAIN Susqa Pekanbaru ini.

Griven lalu membacakan beberapa bait syair yang ditulis para ulama dalam kitab-kitab mereka tersebut dengan gayanya sendiri.

''Yang menjadi inspirator ulama untuk menyajikan ilmu dengan kata-kata indah itu adalah Alquranul Karim karena dari segi bahasa, Alquran sangat indah apalagi makna dan manfaatnya,'' lanjut sastrawan Riau, alumni Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang ini lagi.

Menurut Griven lagi, tradisi para ulama tersebut sampai juga ke nusantara. Para ulama dan cendekiawan Melayu nusantara ini juga menggunakan sastra yang indah dalam mengungkapkan keilmuan dan rasa seninya dalam beberapa karya mereka. Ini dapat dilihat dari beberapa karya Nuruddin Arraniri, Hamzah Fansury, Raja Ali Haji, Syekh Abdurrahman Shiddiq sampai pada buya Hamka dan lain-lain.

''Kenapa para ulama memakai sastra dalam menyajikan buah pikirnya? Karena sastra itu indah dan berguna. Dan tak ada orang yang tak suka pada keindahan, termasuk keindahan kata-kata,'' kata sastrawan yang juga pegawai di Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau ini.

''Untuk itu, dalam dakwah dan pembentukan peradaban Islam, jangan abaikan peran sastra,'' jelasnya. (rls)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/