Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
24 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
21 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
4
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
24 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
5
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
Olahraga
23 jam yang lalu
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
6
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
23 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Home  /  Berita  /  Umum

Sambal Lokan, Warisan Kuliner Turun Temurun yang Laris Manis Saat Ramadan

Sambal Lokan, Warisan Kuliner Turun Temurun yang Laris Manis Saat Ramadan
Minggu, 27 Mei 2018 02:16 WIB
MUKOMUKO - Keberadaan sambal lokan sebagai kuliner warisan turun-temurun di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, ternyata tidak hanya diminati masyarakat setempat tetapi juga warga luar daerah, terutama saat Ramadan.

Seorang pemilik usaha sambal lokan di Kabupaten Mukomuko, Oswari mengatakan, sambal lokan atau dalam bahasa daerah itu samba lokan diminati oleh warga dari sejumlah provinsi yang ada di Indonesia.

"Pembeli sambal lokan ini berasal dari berbagai provinsi, yakni dari Kota Bengkulu, Jakarta, Palu, Lampung, Surabaya, Padang dan berbagai provinsi lain," ujarnya di Mukomuko, Kamis, 24 Mei 2018, dilansir Antara.

Ia menyatakan, meskipun pengirimannya membutuhkan waktu dua hingga tiga hari perjalanan darat, sambal lokan ini tidak rusak karena bisa bertahan selama 10 hari di luar kulkas. Sementara bila disimpan di dalam kulkas, menu berbahan dasar kerang ini bisa bertahan selama lebih dari 10 hari.

Ia mengatakan, pada hari biasa, tempat usahanya itu rutin memproduksi sebanyak 20 kilogram makanan yang rasanya mirip rendang itu. Saat bulan puasa sekarang ini tempat usahanya memproduksi sebanyak 40 kilogram per hari, atau meningkat 100 persen.

Harga sambal lokan itu sejak dua tahun terakhir ini sebesar Rp 140.000 per kilogram, atau mengalami kenaikan Rp 20.000 per kg. Kenaikan harga jual sambal dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Meski begitu, minat warga atas sambal lokan tidak berkurang signifikan. Apalagi, rasa makanan tradisional itu dari dulu sampai sekarang dijaga agar tetap sama. (ant)

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:liputan6.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/