Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
13 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
13 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
11 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
12 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Di Riau, Lulusan SMK Justru Mendominasi Tingkat Pengangguran Terbuka

Di Riau, Lulusan SMK Justru Mendominasi Tingkat Pengangguran Terbuka
Ilustrasi. (Internet)
Rabu, 23 Mei 2018 14:40 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tercatat mendominasi angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Riau.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Joni Kasmuri mengatakan, jika dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2018, TPT untuk SMK memang paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 9,03 persen.

"Ini yang jadi persoalan. Seharusnya lulusan SMK menjadi sumber daya manusia yang langsung bisa dipekerjakan. Namun, di data BPS per periode Februari 2018 menunjukan lulusan ini paling mendominasi TPT," kata Joni di Pekanbaru, Rabu (23/5/2018).

Sementara itu, TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Universitas sebesar 8,04 persen. "Dengan kata lain, lulusan Universitas terlalu banyak memilih pekerjaan. Sementara lapangan pekerjaannya terbatas," ujarnya.

Sedangkan, lanjut Joni, mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja. Ini dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 4,24 persen.

"Lantaran mau bekerja apa saja, penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2018 masih didominasi oleh lulusan SMP ke bawah sebanyak 1,72 juta orang atau 55,33 persen," urainya.

Selanjutnya, lulusan yang lumayan diserap sebagai tenaga kerja yaitu lulusan SMA sederajat sebanyak 996,72 ribu orang atau 32,07 persen.

"Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 391,45 ribu orang atau 12,60 persen mencakup 68,79 ribu orang berpendidikan Diploma dan 322,66 ribu orang berpendidikan Universitas," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/