Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
17 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
16 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
14 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
15 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
46 menit yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

YLPK Minta Pengusaha di Meranti Tak Gunakan Zat Berbahaya pada Makanan dan Minuman

Selasa, 22 Mei 2018 18:09 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Memasuki Bulan Ramadan, minat beli masyarakat meningkat. Terutama bahan-bahan makanan dan makanan jadi.

Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, setiap pihak terkait melakukan pengecekan zat yang terkandung dalam makanan, ditemukan (bahan berbahaya). Diantaranya Rodhamin B.

Untuk itu, di tahun ini, Yayasan Lembaga perlindungan Konsumen (YLPK) meminta pengusaha untuk tidak selektif menggunakan bahan pada makanan.

"Kita imbau seluruh pengusaha takjil, makanan minuman, marilah cari untung sambil beramal," kata Ketua YLPK Kepulauan Meranti, Mulyono SE, Selasa (22/5/2018).

Kata Mulyono lagi, pedagang jangan menggunakan pewarna yang berbahaya (lebih cerah) untuk menarik perhatian pembeli. Bisa dikenakan sanksi karena membahayakan konsumen.

"Gunakan bahan original. Harga buatlah harga layak jual," pesan Mulyono.

Disampaikannya lagi, jangan mau untung banyak lalu menggunakan bahan berbahaya. Selain membahayakan kesehatan masyarakat, juga merusak nama baik daerah.

"Jangan gara-gara segelintir okjum, nama daerah rusak," kata Mulyono.

Mulyono juga mengaku bahwa YLPK dalam waktu dekat akan turun untuk melihat produk-produk yang dijuak apakah layak dibeli dan dikonsumsi masyarakat atau tidak. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/