Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
22 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
23 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
4
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
8 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
4 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Home  /  Berita  /  Sumatera Barat

Tradisi Berburu 'Pabukoan' Hiasi Sore di Tuapejat Mentawai

Tradisi Berburu Pabukoan Hiasi Sore di Tuapejat Mentawai
Ilustrasi
Minggu, 20 Mei 2018 04:42 WIB
MENTAWAI - Tradisi memburu ''pabukoan'' jelang berbuka puasa, sepertinya sudah merata di Sumatera Barat, tak terkecuali di Tuapejat, ibukota kabupaten Kepulauan Mentawai. Di kabupaten terluar Ranah Minang ini, para penjual takjil sudah berjejer di kiri kanan jalan seak sore hingga jadwal berbuka.

Di Tuapejat, para penjual  Takjil ini bisa dijumpai dengan mudah. Hampir disepanjang samping kanan dan kiri jalan  Tuapejat dari KM 0 sampai KM 9  yang dijadikan lokasi untuk menjajakan menu buka puasa. 

Sebut saja uni Novi (34) warga asal Pariaman yang sudah lebih sepuluh tahun menetap di Mentawai. Dia bisa meraup pendapatan sampai Rp 1 juta per hari dengan menjajakan berbagai menu pabukoan.

" Ya, Alhamdulillah lumayanlah, Insya Allah selalu habis ya, kemarin belum nyampai jam 5 udah habis, " ujar Uni Novi sambil melayani pembeli dengan ramah di kedai pabukoan yang dibuka tepat didepan rumahnya di KM. 4 Tuapejat, Sabtu, (19/5/2018).

Berbagai menu khas Takjil ramadhan dari makanan berat seperti rendang, dendeng, tunjang, ikan bakar, ayam bakar hingga makanan ringan khas Ramadhan seperti kolak pisang, kolak ubi, lemang tapai hingga minuman segar seperti es teler, es cendol hingga es rumput laut tersedia lengkap di kedai uni Novi.

"Ini selain masakan saya, juga ada beberapa makanan dari titipan, ya modalnya sekitar Rp 500 ribuan lah, tapi kalau habis semua ya bisalah dapat kotornya  Rp1 jutaan,"  ujar Uni Novi

Uni Novi menuturkan ia  sudah menggeluti usaha pabukoan tersebut sejak lima tahun belakangan, bahkan diluar bulan Ramadhanpun dia buka  usaha dengan berdagang kuliner, " sudah lama, saya kan memang tiap hari dagang makanan, jadi udah biasalah ya,"  tuturnya.

Sebelum ke Mentawai,  Uni Novi juga sudah  berjualan membantu orang tuanya di Pariaman. Namun setelah menikah dan ikut suaminya  yang bekerja di Tuapeijat, ia pindah dan juga membuka kedai gorengan dan makanan ringan  di depan rumahnya, sedangkan  di bulan Ramadhan dia  mengganti kedai gorengannya dengan lapak pabukoan dan mulai buka untuk melayani pelanggannya mulai pukul 15.00 wib sampai jelang saat berbuka.

Eva (25) seorang pelanggan uni Novi  menyebutkan makanan yang dijual uni Novi selain enak juga terjaga kebersihannya, "kalau uni Novi ini dikenal pembersih ya, makanan yang dibuat juga enak enak, ya semua enak deh,"   ujarnya. (ss)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Umum, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/