Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
19 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rilis 200 Penceramah Sesuai Selera dan Potensi Kerugian Negara Akibat Ulah Kemenag

Rilis 200 Penceramah Sesuai Selera dan Potensi Kerugian Negara Akibat Ulah Kemenag
Minggu, 20 Mei 2018 14:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Baru-baru ini Kementerian Agama (Kemenag) melalui Sekretariat Jenderal (Sekjen) merilis 200 penceramah yang mereka anggap kredibel.

Rilis tersebut sangat disayangkan, mengingat di negeri ini terdapat puluhan bahkan ratusan ribu penceramah yang layak diakui negara.

Namun dengan adanya list ini, para mubalig di luar nama-nama yang disebutkan secara tidak langsung diabaikan eksistensinya oleh negara.

Selain list 200 penceramah yang dikeluarkan sesuai dengan selera Sekjen Kemenag, ada juga selera yang sama dalam menentukan pemenang proyek pemeliharaan gedung atau cleaning service di kementerian agama.

Di mana setiap tahun proyek pemeliharaan gedung atau cleaning service selalu sesuai selera mereka dan mengabaikan aturan.

Tender proyek itu, selalu saja dimenangkan oleh PT Aldira Mitra Sejati yang beralamat di Jl. Matraman 30E, Menteng Square AR15 - Jakarta Pusat.

Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman kepada GoNews.co mengatakan, proyek cleaning service yang dijalankan setiap tahun guna membersihkan najis yang menempel di gedung kementerian agama, idealnya memberikan kesejukan bagi para penghuninya sehingga bisa menjalankan amanah umat sebaik-baiknya.

Namun apa lacur kebijakan yang ke luar justru menimbulkan kekecewaan umat dan bikin gaduh, seperti kebijakan diterbitkannya list 200 penceramah.

"Anggaran yang dihabiskan untuk Proyek pemeliharaan gedung atau cleaning service gedung jika diakumulasikan selama 3 tahun dari 2016 sampai 2018 mencapai Rp17.024.145.325. PT Aldira Mitra Sejati bisa dibilang sangat beruntung sama halnya dengan 200 penceramah yang kebetulan masuk list Kemenag saat ini," ujar Jajang, Minggu (23/5/2018) di Jakarta.

"Jika PT Aldira Mitra Sejati beruntung karena menjadi langganan proyek Sekjen Kemenag dan mendapatkan belasan miliar, 200 peneceramah yang masuk list juga dapat untung karena secara tidak langsung dipromosikan oleh Sekjen Kemenag," kata dia.

Lain lagi dengan ratusan perusahaan yang digugurkan Sekjen Kemenag dalam proses lelang, meskipun ada beberapa yang layak karena menawarkan harga yang efisien, nasibnya sama dengan ratusan ribu penceramah yang sebenarnya juga layak masuk list kemenag namun diabaikan.

"Karena arogansi Sekjen Kemenag ini, selain menimbulkan kekecewaan umat. Kami juga mencatat adanya potensi kerugian negara terkait Proyek Cleaning service sebesar Rp 723 juta," urainya.

Hal ini disebabkan ada dugaan persaingan dalam lelang proyek yang tidak sehat, selain itu nilai proyek yang diajukan PT Aldira Mitra Sejati sebenarnya kelewat mahal jika dibandingkan penawar lainnya.

"Contohnya untuk jasa cleaning service di tahun 2018 harga yang diajukan PT.Aldira Mitra Sejati sebesar Rp 6,7 miliar, angka ini jauh lebih mahal jika dibandingkan tawaran PT. Mitracom Solusindo senilai Rp 6,6 miliar," katanya.

Untuk itu, pihaknya menyarankan, agar Kementerian agama lebih baik fokus membuat kurikulum soal isi cerama, mana yang boleh disampaikan kepada publik dan mana yang tidak boleh. Bukan malah sibuk ngurusin daftar penceramah yang hanya menimbulkan kegaduhan.

"Dan terakhir, kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, tolong diawasi kinerja anak buahnya jangan sampai ada uang negara yang diam-diam diembat oknum tidak bertanggung jawab di kementerian yang dipimpinnya," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/