Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
9 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
7 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
9 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
7 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Riau

Terlalu Sering Padamkan Listrik, Noviwaldy Jusman Sebut PLN 'Muka Tembok'

Terlalu Sering Padamkan Listrik, Noviwaldy Jusman Sebut PLN Muka Tembok
Ilustrasi, internet
Jum'at, 18 Mei 2018 17:36 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Pemadaman listrik yang sering terjadi di tahun ini telah membuat geram masyarakat, dan mengganggu aktivitas sehari-hari khususnya di bulan Ramadhan. Bahkan DPRD Riau berencana memanggil pihak PLN yang dianggap sudah 'bermuka tembok' untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan perihal pemadaman itu.

"Saya tidak tahu PLN ini sudah ditembok atau bagaimana, karena mukanya sudah 'muka tembok'. Semua masyarakat sudah memaki - maki tetapi tetap saja terjadi (pemadaman listrik, red), kita coba panggil sajalah nanti," ungkap Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman, Jumat, (18/5/2018).

Pihaknya menyesalkan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 2x110 MW di Tenayan Raya, Pekanbaru ternyata tampak tidak terlalu mendukung penyuplaian listrik yang cukup di Riau.

"Kita bangun begitu gagahnya di Tenayan, 2x110 MW, ternyata malah makin parah. Jangan - jangan di Tenayan itu, asapnya saja yang keluar, listriknya tak ada, curiga saya. Karena dengan penambahan itu harusnya, artinya defisit di Kota Pekanbaru mulai berkurang," paparnya.

Selain itu, menurut Noviwaldy, Pekanbaru sebagai daerah penghasil listrik yang ada di Tenayan itu, seharusnya memiliki keunggulan dimana ketersediaan pasokan listrik berjalan lancar. Namun ternyata, tetap saja mengecewakan.

"Saya paham kita ini memasuki sistem interkoneksi, tapi seperti di Sumbar, kita sebagai daerah penghasil seharusnya mendapatkan porsi lebih. Tapi listrik kita tetap mati - mati terus, orang lagi berbuka puasa mati, orang lagi terawih mati listriknya, inikan sangat mengganggu," tukasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/