Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
21 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Riau

Stabilitas Harga Sembako di Riau Tak Sesuai Janji, Noviwaldy Jusman: Bulog Harusnya Transparan

Stabilitas Harga Sembako di Riau Tak Sesuai Janji, Noviwaldy Jusman: Bulog Harusnya Transparan
internet
Jum'at, 18 Mei 2018 16:33 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Harga sembako di Riau ternyata terus merangkak naik sejak masa bulan Ramadhan. Hal ini menimbulkan kekecewaan di masyarakat, akibat janji - janji manis Bulog sebelumnya, yang mengatakan persediaan sembako untuk Riau sudah tersedia cukup semasa Ramadhan, sehingga harga - harga tetap stabil.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Noviwaldy Jusman ketika dikonfirmasi, Jumat, (18/5/2018) menegaskan rasa kecewa tersebut. Menurutnya, Bulog seharusnya bersikap jujur saja jika memang tidak sanggup menyuplai persediaan sembako.

"Seharusnya dia bisa melaksanakan fungsinya sebagai penyangga, menjamin suplai barang masuk pada saat bulan Ramadhan tercukupi. Makanya, Kkita imbau Bulog supaya transparan, kalau memang tidak sanggup, dibilang saja, jangan bilang cukup- cukup tapi malah mengecewakan seperti ini," ungkapnya.

Noviwaldy juga mengungkapkan, selama ini Bulog cenderung tidak mampu menepati janji atau menjamin ketersediaan sembako menjelang Ramadhan setiap tahunnya. Sehingga lonjakan harga selalu terjadi, ditambah pihak pedagang yang selalu latah dan memanfaatkan momen Ramadhan untuk menaikkan harga.

"Memang belum pernah terbukti dengan baik, bahwa Bulog bisa menjamin suplai sembako menjelang Ramadhan. Kenaikan harga ini biasanya antara suplai sembako tidak ditambah, padahal pola konsumsi masyarakat naik, dan kelatahan pedagang, tapi kalau pun pedagang latah itu menaikkan harga juga tidak akan lama, karena konsumen punya alternatif lain kalau suplainya banyak," tuturnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/