Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
24 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tak Dapat Sinyal Cawapres dari Jokowi, Ini Manuver Cak Imin

Tak Dapat Sinyal Cawapres dari Jokowi, Ini Manuver Cak Imin
Kamis, 17 Mei 2018 21:44 WIB

JAKARTA - Cak Imin ngebet ingin menjadi cawapres dari Jokowi. Namun, dalam beberapa kesempatan wakil ketua MPR itu juga mengaku bisa saja dengan calon lain, misalnya Prabowo Subianto.

Pengamat Politik dari Charta Politica, Muslimin menilai, manuver yang dilakukan Cak Imin tersebut menunjukkan belum adanya sinyal dari Jokowi untuk menggandengnya.

"Sehingga dia mencoba untuk menyebut bisa berpaling ke calon lain dan berupaya untuk memberikan bargaining kepada Jokowi agar segera untuk melamarnya," kata Muslimin, Kamis (17/5).

Dia menilai tak tepat jika benar itu adalah upaya bargaining Cak Imin ke Jokowi. Sebab dari sisi jumlah kursi untuk pencalonan, Jokowi sudah bisa maju tanpa ada dukungan PKB. Apalagi masih banyak ketua umum partai lain yang bisa bersaing dengan Muhaimin.

"Ada Romahurmuziy dari PPP dan Airlangga Hartanto dari Golkar yang juga memungkinkan untuk digandeng oleh Jokowi. Golkar secara jumlah kursi jauh lebih besar dibanding PKB, sementara PPP lebih dahulu mendukung Jokowi dibanding PKB," katanya.

Dia menilai, dibanding ke Jokowi, bargaining Cak Imin sesungguhnya lebih tepat untuk Prabowo. Karena secara kursi Gerindra tidak cukup untuk mengusung Prabowo tanpa berkoalisi dengan partai lain.

Menurutnya, meski ada PKS, tapi sejauh ini partai yang dipimpin Sohibul Iman itu belum mendeklarasikan mengusung Prabowo di Pilpres 2019. Dia menilai Cak Imin berpotensi untuk menawarkan diri kepada bacapres selain Jokowi dan Prabowo.

Sebab, ambisi menjadi cawapres sudah harga mati bagi ketua umum PKB ini. Dia pun menilai ambisi ini secara etika politik tidak bagus dan tidak etis.

"Bahkan Muhaimin mungkin saja tidak hanya menawarkan diri ke Jokowi dan Prabowo. Jika ada tokoh lain yang berpotensi menjadi capres dia juga akan menawarkan dirinya," kata alumni Pasca Sarjana Universitas Indonesia jurusan Komunikasi Politik ini.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/