Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
23 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
23 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
9 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Alamak ! Jembatan Senilai Rp2,6 Miliar di Tarutung Roboh

Alamak ! Jembatan Senilai Rp2,6 Miliar di Tarutung Roboh
Sabtu, 12 Mei 2018 13:06 WIB
TAPUT - Pembangunan jembatan di Jalan Desa Siarangarang menuju Desa Pea Tolong, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput) atau tepatnya di hulu sungai Aek Situmandi yang dikerjakan bertahap dari anggaran belanja pendapatan daerah (APBD) tahun anggaran (TA) 2014 dan dilanjutkan tahun 2016 lalu, roboh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Taput Ir Anggiat Rajagukguk melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Laomor Situmorang ST menerangkan, pembangunan jembatan Jalan Siarangarang menuju Desa Pea Tolong, dikerjakan tahap pertama tahun 2014 dan sumber dana APBD TA 2014, senilai Rp 1.614.800.000.

Laomor Situmorang ST menjelaskan, pembangunan tahap kedua atau pinishing tahun 2016, sumber dana APBD senilai Rp 999.800.000. Panjang jembatan 35 meter dengan lebar sekitar 5 meter.

“Pembangunan landasan jembatan rangka besi itu dikerjakan dua tahap. Namun untuk rangka besi diluar nilai proyek pembangunan jembatan. Rangka besi jembatan adalah stok yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Taput,” jelas Laomor Situmorang ST melalui via seluler.

Robohnya landasan jembatan pada Minggu kemarin, sebut Laomor Situmorang, disebabkan jembatan tertimpa material batu besar dan tanah longsor dari atas gunung. Penyebab tanah longsor, diduga karena adanya aktivitas tambang batu padas di atas gunung.

“Evakuasi rangka besi jembatan, menunggu pembahasan di Pemkab. Terkait penyebab roboh landasan jembatan, biarlah pihak yang berwenang melakukan penyelidikan. Karena secara teknis, pembangunan landasan jembatannya bagus. Namun, jembatan roboh kondisi tertimpa batu besar dan longsoran tanah dari atas gunung,” ujar Laomor Situmorang ST. ***

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/