Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
9 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
2
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
10 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
3
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
DKI Jakarta
9 jam yang lalu
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
4
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
5
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
Umum
7 jam yang lalu
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
6
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Umum
7 jam yang lalu
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Home  /  Berita  /  Riau

Prihatin Budaya Korupsi di Riau, Ketua DPC Demokrat Pekanbaru Agung Nugroho: Perlu Peningkatan Pendidikan Agama dan Karakter

Prihatin Budaya Korupsi di Riau, Ketua DPC Demokrat Pekanbaru Agung Nugroho: Perlu Peningkatan Pendidikan Agama dan Karakter
Ketua DPC Demokrat Kota Pekanbaru, H Agung Nugroho
Kamis, 03 Mei 2018 13:09 WIB
Penulis: Barkah Nurdiansyah
PEKANBARU - Sebagai tokoh muda Partai Demokrat (PD) Riau, H Agung Nugroho yang juga menjadi Ketua terpilih DPC Demokrat Kota Pekanbaru ini merasa prihatin dengan citra Bumi Lancang Kuning di mata nasional yang identik sebagai sarang para koruptor.

Agung mengatakan, Riau merupakan provinsi yang kaya. Namun, budaya korupsi yang mencemari Bumi Melayu ini tentunya sangat memprihatinkan dan dapat merusak generasi muda di Riau untuk tidak membudayakan korupsi.

"Orang bilang kita sedang krisis karakter. Bahkan Riau dinilai orang sebagai provinsi yang kaya namun subur dengan budaya korupsi. Tentu, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan," ujar Agung Nugroho.

Agung melanjutkan, budaya korupsi yang tentunya merugikan negara ini bisa diubah dengan meningkatkan mutu pendidikan di Riau yang tidak hanya pendidikan akademis saja, namun juga pendidikan agama dan pendidikan karakter.

"Korupsi bukan budaya kita dan bisa kita ubah dengan pendidikan. Terutama pendidikan agama dan pendidikan karakter, hal Ini harus kita lakukan bukan hanya di sekolah saja, tapi juga di lingkungan masyarakat serta tempat-tempat ibadah," paparnya.

Agung menuturkan, pendidikan sebagaimana kalimat Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, bukan hanya memerlukan konten seperti kurikulum. Namun, lebih kepada keteladanan.

"Generasi muda kita perlu teladan, perlu model baru sebagai sosok yang bersih. Berpikiran merdeka, tidak terbebani dengan masa lalu. Saya optimis, Riau kedepan akan lebih baik dengan peran kita semua dalam melakukan pendidikan karakter," tegasnya.***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/