Prihatin Budaya Korupsi di Riau, Ketua DPC Demokrat Pekanbaru Agung Nugroho: Perlu Peningkatan Pendidikan Agama dan Karakter
Penulis: Barkah Nurdiansyah
Agung mengatakan, Riau merupakan provinsi yang kaya. Namun, budaya korupsi yang mencemari Bumi Melayu ini tentunya sangat memprihatinkan dan dapat merusak generasi muda di Riau untuk tidak membudayakan korupsi.
"Orang bilang kita sedang krisis karakter. Bahkan Riau dinilai orang sebagai provinsi yang kaya namun subur dengan budaya korupsi. Tentu, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan," ujar Agung Nugroho.
Agung melanjutkan, budaya korupsi yang tentunya merugikan negara ini bisa diubah dengan meningkatkan mutu pendidikan di Riau yang tidak hanya pendidikan akademis saja, namun juga pendidikan agama dan pendidikan karakter.
"Korupsi bukan budaya kita dan bisa kita ubah dengan pendidikan. Terutama pendidikan agama dan pendidikan karakter, hal Ini harus kita lakukan bukan hanya di sekolah saja, tapi juga di lingkungan masyarakat serta tempat-tempat ibadah," paparnya.
Agung menuturkan, pendidikan sebagaimana kalimat Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, bukan hanya memerlukan konten seperti kurikulum. Namun, lebih kepada keteladanan.
"Generasi muda kita perlu teladan, perlu model baru sebagai sosok yang bersih. Berpikiran merdeka, tidak terbebani dengan masa lalu. Saya optimis, Riau kedepan akan lebih baik dengan peran kita semua dalam melakukan pendidikan karakter," tegasnya.***