Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Riau

Buka Data BIN, Menteri Agama Sebut 39 Persen Mahasiswa Terpapar Radikalisme

Buka Data BIN, Menteri Agama Sebut 39 Persen Mahasiswa Terpapar Radikalisme
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaifuddin
Kamis, 03 Mei 2018 13:46 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaifuddin mengaku miris begitu mengetahui data hasil pengamatan Badan Intelijen Negara (BIN) terhadap penyebaran paham radikalisme di Indonesia.

Menag mengatakan, Indonesia telah terpapar paham-paham radikal. Bahkan, doktrin paham ini telah menyusup masuk ke lingkungan sekolah dan kuliah.

"39 persen mahasiswa di Indonesia terpapar paham radikalisme," sebut Menag saat membuka data BIN tersebut di hadapan ribuan mahasiswa peserta Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan XIV di Bumi Perkemahan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim II Riau, Kamis (3/5/2018). 

Ia pun sangat menyesalkan hal tersebut. Sebab, menurut Menag, seharusnya kampus menjadi tempat belajar dan menimba ilmu. Serta, membentuk akhlak baik dan bertaqwa menjauhi sifat buruk yang dapat memecah persatuan dan kesatuan. 

"Mahasiswa harus terhindar dari paham radikal. Sebab, paham itu ingin menggantikan ideologi kita yang dibangun atas keberagaman suku dan agama tersebut. Karena itu, mari tebarkan budaya damai," sebutnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/