Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
20 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
19 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
5 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Hadapi Tantangan Iptek, USU Bentuk 14 Pusat Kajian dan Unggulan

Hadapi Tantangan Iptek, USU Bentuk 14 Pusat Kajian dan Unggulan
Selasa, 01 Mei 2018 18:05 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Untuk mengatasi tantangan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini, Universitas Sumatera Utara (USU) membentuk sejumlah Pusat Kajian dan Pusat Unggulan Iptek.

Wakil Rektor III USU Mahyuddin Nasution mengatakan, pihaknya membentuk 14 Pusat Kajian dan Pusat Unggulan Iptek, dengan rincian 8 pusat unggulan, 5 pusat kajian, dan 1 kelompok kerja.

Sejumlah pusat unggulan yang dibentuk USU tersebut seperti Pusat Unggulan Pengembangan Energi Berkelanjutan dan Biomaterial, Pusat Unggulan Stem Cell, Pusat Unggulan Local Wisdom, dan lainnya.

Sementara pusat kajian yang dibentuk USU seperti Pusat Kajian Halal, Pusat Kajian Umbi-umbian, Pusat Kajian Anti Korupsi, dan lainnya.

"Sedangkan satu kelompok kerja yang kita bentuk adalah Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba dan Pariwisata Berkelanjutan (KK-PKDT&PB)," ungkapnya di kampus USU baru-baru ini.

Selain meningkatkan dukungan kepada sektor produksi barang dan jasa, lanjut Mahyuddin, ke-14 pusat kajian dan pusat unggulan Iptek yang dibentuk ini untuk menguatkan sistem inovasi nasional.

Hal itu dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan Iptek, kegiatan riset dan inovasi serta diseminasi hasil-hasil riset yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Selain itu, sambung Mahyuddin, juga dapat sesuai dengan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek serta Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Pengembangan pusat kajian dan pusat unggulan ini merupakan saran dari pemerintah melalui Kemenrisetdikti. Sebab hal ini dianggap perlu di perguruan tinggi agar hasil riset-riset tidak hanya tinggal di universitas saja, tapi juga bisa digunakan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, selain mengembangkan pusat kajian dan pusat unggulan Iptek, USU juga tengah menyelesaikan 700 riset dan penelitian dari para dosen di USU dengan alokasi dana sekitar Rp 31 Miliar yang bersumber dari Kemenrisetdikti Rp 21 Miliar dan dari USU Rp10 Miliar.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Pendidikan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/