Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
19 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
17 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
17 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
3 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Riau

Operasi Patuh Muara Takus 2018, Kapolda Riau Irjen Nandang Ingatkan Orangtua Agar Larang Anak di Bawah Umur Gunakan Kendaraan

Operasi Patuh Muara Takus 2018, Kapolda Riau Irjen Nandang Ingatkan Orangtua Agar Larang Anak di Bawah Umur Gunakan Kendaraan
Kapolda Riau Irjen Nandang (Foto: GoRiau.com)
Kamis, 26 April 2018 10:05 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Operasi Patuh bersandi Muara Takus 2018 resmi digelar mulai Kamis (26/4/2018) dan berlangsung selama 20 hari ke depan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna jalan, untuk tertib dalam berkendara sehingga dapat menekan kasus kecelakaan.

Kapolda Riau Irjen Nandang usai apel Operasi Patuh Muara Takus 2018 pada Kamis pagi mengungkapkan, kesadaran berlalu lintas merupakan kebutuhan dasar setiap pengguna jalan. Dengan begitu, angka kecelakaan dapat ditekan, termasuk tingkat fatalitasnya.

Dalam operasi tersebut, 70 persennya akan difokuskan pada penyuluhan, penerangan, bimbingan dan edukasi. "Kalau pun ditemukan pelanggaran, lakukan secara persuasif dan edukatif, ingatkan dan beritahu betapa pentingnya kesadaran berlalu lintas," urai dia.

"Saya harap dalam operasi Patuh ini tidak ada razia, jadi kegiatannya berdasarkan apa penyebabnya yang menimbulkan kecelakaan, itu yang dimaksimalkan penyuluhannya. Seperti di Lintas Timur misalnya, agar Polisi menyambangi masyarakat disepanjang jalan agar menggunakan jalan dengan benar," kata Nandang.

Yang paling penting, lanjut Jenderal bintang dua tersebut, adalah pemahaman bagi orangtua, agar tidak membiarkan anak-anak mereka, terutama yang masih di bawah umur untuk menggunakan kendaraan di jalan raya, karena sangat beresiko terhadap kecelakaan.

"Ini supaya orang paham, tidak ada lagi anak yang dimintai tolong keluarganya menggunakan sepeda motor. Apalagi masih sekolah, misalnya anak SMP dan SMA yang umurnya di bawah 17 tahun, itu belum punya SIM dan belum boleh berkendara," tegas Kapolda Riau.

"Saya minta, kalau memang belum ada SIM, antar anaknya ke sekolah biar aman. Jangan karena sayang terus mencelakakan anak sendiri. Jadi ini penting sekali, bahwa kesadaran bersama, tidak hanya pada kepolisian melainkan keluarga juga," lanjutnya.

"Selain itu, sarana prasarana jalan juga menentukan, misalnya penerangan lampu dan kondisi jalan. Itu ada kontribusinya terhadap faktor kecelakaan. Jadi kesadaran bukan hanya buat pengguna jalan, melainkan termasuk penyelenggara negara," pungkas Irjen Nandang.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes M Rudy Syarifuddin mengungkapkan, operasi tersebut dilakukan secara persuasif sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi pengendara dan pengguna jalan, dengan tujuan penegakkan hukum dalam berlalu lintas.

Ada enam poin yang menjadi sasaran, antara lain pemotor yang tidak menggunakan helm, berkendara dalam kondisi mabuk, tidak memakai sabuk pengaman, pengendara di bawah umur, berkecepatan tinggi, borbonceng tiga serta melawan arus (Proboden, red).

"Pengendara tidak usah menghindar, jika pun ada kesalahan kecil, tentu masih bisa ditolelir. Intinya penegakan hukum, tapi jangan sampai jadi bumerang dan permasalahan baru bagi pengendara sehingga merasa takut," yakin Kombes Rudy. ***

Kategori:Riau, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/