Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dicintai Rakyat, Projo Sulsel: Pa Jokowi Jangan Pulang Kampung Dulu
Politik
22 jam yang lalu
Dicintai Rakyat, Projo Sulsel: Pa Jokowi Jangan Pulang Kampung Dulu
2
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
9 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
3
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
8 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
4
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
8 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
5
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
8 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
6
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
8 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Home  /  Berita  /  Riau
Berita Khusus Pilgubri 2018

Benteng 7 Lapis Peninggalan Sejarah Kemerdekaan, Syamsuar: Masyarakat Diberikan Pelatihan dan Pemerintah juga Harus Berperan

Benteng 7 Lapis Peninggalan Sejarah Kemerdekaan, Syamsuar: Masyarakat Diberikan Pelatihan dan Pemerintah juga Harus Berperan
Calon Gubernur Riau nomor urut 1, Drs H Syamsuar MSi berada di atas puncak Benteng 7 Lapis.
Sabtu, 21 April 2018 14:47 WIB
Penulis: Ira Widana
ROHUL - Usai blusukan di Pasar Muara Rumbai, Desa Rambah Hilir, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Calon Gubernur Riau Syamsuar meninjau objek pariwisata dan juga merupakan cagar budaya yakni, Benteng 7 Lapis di Desa Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai Utara atau 23 km dari makam Raja - Raja Rambah.

Bagi Calon Gubernur Riau nomor urut 1, peninggalan sejarah kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan Belanda ini sangat penting untuk terus dirawat, diperhatikan dan dikembangkan sarana dan prasarananya. Dengan tujuan menarik jumlah wisatawan datang mengunjungi Benteng pertahanan pejuang masyarakat Dalu-Dalu atau masyarakat Indonesia.

"Benteng yang dibuat menggunakan material tanah liat di tepi Sungai Batang Sosa Tambusai dan memiliki luas kurang lebih 3 hekter sama luasnya dengan sebuah perkampungan ini memiliki nilai sejarah yang tidak boleh hilang begitu saja," kata Syamsuar, Sabtu (21/4/2018).

Menurut Syamsuar, masyarakat kawasan cagar budaya Benteng 7 Lapis ini perlu diberikan pelatihan khusus untuk ekonomi kreatif. Dimana nantinya, dari pelatihan itu, masyarakat semakin kreatif membuat benda atau kerajinan tangan sebagai buah tangan bagi wisatawan dan makanan/kuliner khas daerah Rohul.

"Sehingga, wisatawan yang datang ke sini akan puas dan mempromosikan juga Benteng 7 Lapis ini kepada khalayak ramai. Dan tentunya jumlah pengunjung ke Rohul akan terus meningkat setiap harinya. Apalagi daerah Rohul ini juga menyimpan banyak peninggalan bersejarah," kata Syamsuar kepada wartawan.

Dalam 8 programnya maju di Pilkada Riau bersama Edy Nasution, ada program peningkatan ekonomi kreatif yang diusung Syamsuar dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Riau.

Sementara itu, Sahril Topan dari Partai Amanat Nasional yang mendampingi Syamsuar saat di Benteng 7 Lapis menceritakan juga tentang benteng pertahanan para pejuang dahulu untuk merebut kemerdekaan RI.

"Kondisi terkini Benteng 7 Lapis yang menjadi lokasi pertahanan kuat para pejuang, Pasca jatuhnya Benteng Bonjol ke tangan Belanda ini memang jauh berbeda dari yang ditinggalkan oleh Tuanku Tambusai tahun 1839," kata Topan.

Dulunya , Benteng Tujuh lapis ini terdiri dari 7 lapis gundukan tanah mencapai tinggi 11 Meter, benteng tujuh lapis bertembok tebal yang berdiri kokoh yang di tanami Bambu berduri dan memiliki parit sedalam 10 Meter.

Pada tahun 1838-1839 Letkol Michele datang ke Dalu-Dalu untuk menakluk kan benteng tujuh lapis, akhirnya benteng tersebut dapat dikuasai oleh para Michele, dan Tuanku Tambusai bersama dengan sebagian prajurit meninggal di Negeri Sembilan Malaysia.

"Atas kegigihanya perjuangan Tuanku Tambusai melawan Belanda diberi gelar kepadanya De Padriche Tijger Van Rokan berarti Harimau Padri dari Rokan. Selain Tuanku Tambusai, Sultan Zainal Abidin juga pernah menggunakan Benteng ini dalam melawan pemberontak Negeri. Sekarang benteng ini sudah tidak terlihat lagi bentuk aslinya," kata Topan. ***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/