Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
18 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
15 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Adu Domba TNI dan Polri Bisa Melemahkan Negara

Adu Domba TNI dan Polri Bisa Melemahkan Negara
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Jum'at, 20 April 2018 12:28 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan simbol kekuatan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, dua lembaga ini harus solid dan saling bersinergi dalam menjaga keamanan tanah air yang tercinta ini.

"Solidaritas TNI dan Polri sangat penting, karena mereka ini kekuatan yang dimiliki negara. Kalau ingin melemahkan negara ini, adu domba saja TNI dan Polri," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat memberikan arahan kepada ribuan anggota TNI dan Polri di halaman Kantor Gubernur Riau, Jumat (20/4/2018).

Ia pun berkeinginan supaya TNI dan Polri menjadi instansi yang kuat dan dipercaya publik, sebab mereka memiliki kesatuan komando dan juga memiliki doktrin cinta NKRI yang dapat menjaga persatuan negara begitu juga dengan masyarakatnya.

"TNI dan Polri berperan untuk mendinginkan suasana jika ada "api" (masalah) di dalam negeri. Apa lagi kalau sudah beredar hoax," ujarnya.

Ia juga mengatakan, bahwa dunia cyber dapat mengancam keutuhan suatu negara, khususnya NKRI. Menurutnya, era modern seperti saat ini, invasi atau aksi militer angkatan bersenjata suatu negara yang ingin memasuki negara lain dengan tujuan untuk menguasai negara tersebut hanya cukup dilakukan melalui serangan cyber.

"Tidak memerlukan invasi fisik lagi, melainkan hanya cukup menyusup melalui dunia cyber. Mereka mengidentifikasi potensi konflik negara lain, seperti masalah ras, agama, dan ketidakpuasan pada pemerintah untuk dijadikan bahan memecah belah persatuan," urainya.

Melalui dunia cyber itu juga, lanjut Tito, masyarakat dapat di-bombardir melalui pemberitaan hoax yang tujuannya untuk mempengaruhi masyarakat dan merusak rasa persatuan mereka.

"Bayangkan saja dalam media sosial seperti facebook dan instagram bisa menampung jutaan akun. Kemudian, hal itu disalahgunakan untuk membombardir berita-berita tidak benar yang dalam hitungan detik langsung bisa viral," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/