Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
22 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
22 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
22 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
20 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Home  /  Berita  /  Riau

Tahun Ini, Harga CPO Diprediksi Sulit Menanjak dan Dikhawatirkan Berimbas pada Industri Kelapa Sawit

Tahun Ini, Harga CPO Diprediksi Sulit Menanjak dan Dikhawatirkan Berimbas pada Industri Kelapa Sawit
Ilustrasi. (Internet)
Rabu, 18 April 2018 12:07 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia diprediksi sulit menanjak tahun ini. Bahkan, cenderung semakin melemah.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu mengatakan, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang melemahkan pergerakan harga seperti stok CPO yang melimpah dan proyeksi ringgit Malaysia yang menguat. Kondisi ini juga dikhawatirkan bakal mengganggu keseimbangan harga kelapa sawit di tanah air.

"Belum lagi diterpa oleh isu penolakan Uni Eropa dan kebijakan India yang menaikkan pajak impor CPO," kata Tengku di Pekanbaru, Rabu (18/4/2018).

Sedangkan faktor internal, penurunan harga TBS juga dipengaruhi oleh penurunan harga jual CPO dari seluruh perusahaan sumber data.

"Meskipun harga jual kernel ada yang mengalami kenaikan namun tidak cukup untuk mempertahankan harga TBS," imbuhnya.

Yang mana, untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 172,29/Kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 149,52/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 27,28/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 105,28/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 120,00/Kg dari harga minggu lalu.

Untuk harga jual kernel, Sinar Mas Group mengalami kenaikan sebesar Rp 188,82/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 45,46/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 109,38/kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 6,00/Kg dari harga minggu lalu.  ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/