Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
22 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
22 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
22 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
20 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Home  /  Berita  /  Riau
Berita Khusus Pilgubri 2018

Harga Ikan Tangkapan Nelayan Panipahan Ditekan Cukong: Kami Minta Pak Syamsuar Adakan Perusahaan BUMD Sektor Perikanan

Harga Ikan Tangkapan Nelayan Panipahan Ditekan Cukong: Kami Minta Pak Syamsuar Adakan Perusahaan BUMD Sektor Perikanan
Pedagang ikan di Pasar Panipahan berebut ingin berfoto dengan Syamsuar sembari bersorak coblos nomor 1.
Rabu, 18 April 2018 12:39 WIB
Penulis: Ira Widana
ROHIL - Demi mengetahui langsung apa aspirasi masyarakat, Calon Gubernur Riau nomor urut 1, Syamsuar masuk ke daerah terisolir serta menyeberangi sungai dan lautan. Ia bahkan kembali ke Panipahan, Rokan Hilir daerah tempat ia berkerja sebagai pemungut pajak tahun 1981 - 1983.

Di sana selain mengenang masa lalunya, Syamsuar juga berjanji akan memperjuangkan apa yang sudah lama didambakan masyarakat kepada Pemimpin Riau, khusus yang belum terealisasi hingga kini. Salah satunya tentang sarana dan prasarana serta perusahaan BUMD sektor perikanan dan kelautan.

"“Sayo pernah bertugas di sini dan sayo kelahiran Jumrah, jadi sayo bersilaturahmi dengan masyarakat di sini. Dan Alhamdulillah masyarakat di sini antusias nenerima saya, bahkan sudah ada yang menjadi corong untuk pemenangan sayo,” kata Syamsuar yang sesekali berbahasa Melayu Rohil saat kampanye dialogisnya di rumah Darwis.

Terkait masalah dibuatnya BUMD tentang usaha penangkapan ikan di Panipahan, Syamsuar menyebutkan bahwa ini ide bagus sehingga restribusinya masuk ke daerah dan akan meningkatkan pendapatan daerah ini.

“Isnya Allah, jika saya menjadi Gubernur Riau usulan itu kita pertimbangkan. Apalagi persoalan pencurikan ikan ini sangat menjadi perhatian pusat, mudah-mudahan dengan adannya BUMD nantinya hal ini bisa ditekan kan,” ucap Syamsuar.

Sebagai perpanjangan tangan pusat, Gubernur bisa jemput bola ke Menteri hingga Presiden untuk membangun suatu daerah. "Apalagi menteri Susi sangat tinggi perhatiannya dengan sektor perikanan dan kelautan ini," sebut Syamsuar.

Sebelumnya, Lubis sebagai tokoh masyarakat Panipahan yang mengusulkan soal perusahaan BUMN di sektor perikanan ini menyebutkan kesejahteraan nelayan sangat lambat. Ditambah lagi kurangnya sa­rana dan prasarana alat tangkap menjadi keluhan nelayan di Desa Pa­nipahan, Kecamatan Pasir Li­mau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir.

Meski potensi peri­kanan laut besar, namun hasil laut­nya banyak dikeruk nelayan dari Sumatera Utara dan nelayan asing. Bahkan ikan tangkapannya dibeli oleh cukong dengan harga yang ditekan murah.

"Hasil tangkapan ikan di Panipahan ini perbulannya mencapai 3000 ton lebih. Tapi yang menikmati hasilnya itu para cukong-cukong yang mengimpor ikan ke Malaysia dan negara tetangga lainnya. Makanya kami minta Pak Syamsuar adakan perusahaan BUMN sektor perikanan untuk di Panipahan ini," sebut Lubis mewakili sebagian besar masyarakat.

Mirisnya lagi, tidak ha­nya harga ikan hasil tangkapan nelayan yang ditekan. Tetapi juga terjadi kecurangan penimbangan yang dilakukan gudang penampung ikan tiap gudang memiliki takaran timbangan yang berbeda, ada yang kekurangannya memakan 5 persen, 10, 15 persen sampai 30 persen ha­sil tangkapan nelayan.

"Jadi besar harapan kami kepada pak Syamsuar sebagai Calon pemimpin Riau yang insyaAllah jadi Gubernur untuk memperhatikan hal ini. Apalagi program bapak selama menjadi Bupati Siak tidak pernah meleset, begitu juga hendaknya dengan Gubernur Riau ini. Pengalaman bapak di Pemerintahan juga membuat kami yakin untuk memenangkan pak Syam dan pak Edy Nasution," sebutnya lagi. ***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/