Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
8 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
2
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
8 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
3
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
8 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
7 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
5
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
7 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
6
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Home  /  Berita  /  Riau

Tingkatkan Kualitas Pendidikan SD di Riau, Tanoto Foundation Lakukan Lokakarya Kepala Sekolah

Tingkatkan Kualitas Pendidikan SD di Riau, Tanoto Foundation Lakukan Lokakarya Kepala Sekolah
Peserta Lokakarya Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Berbasis Sekolah foto bersama usai sesi pertama.
Senin, 16 April 2018 12:20 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Melalui Pelita Pendidikan yang merupakan program Peningkatan Kualitas Pendidikan yang diusung oleh Tanoto Foundation, laksanakan Lokakarya Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Berbasis Sekolah berlangsung di Hotel Alpha Pekanbaru dari 16 April sampai 19 April 2018.

Tanoto Foundation merupakan yayasan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Tanoto Foundation berupaya mendukung program nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di Indonesia.

Seperti disampaikan Regional Project Manager Riau Tanoto Foundation, Dendi Satria Buana kepada GoRiau.com, Senin (16/4/2018), dalam mengembangkan sekolah bukan hanya tentang proses belajar mengajar saja.

Dimana, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 menyatakan "Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah" (Pasal 51, butir 1).

Sedangkan PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (PP No 32/2013) menyatakan bagaimana seharusnya sekolah dikelola "Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas" (Pasal 49, butir 1).

"Untuk menjembatani hal tersebut, Tanoto Foundation menyelenggarakan lokakarya kepala sekolah dasar (SD) tentang pengembangan sekolah secara menyeluruh (Whole-School Development)," kata Dendi.

Program ini, dikatakan Dendi, yang pada akhirnya akan mendukung penerapan Program Pelita Pendidikan secara berkelanjutan. Adapun sekolah-sekolah ini merupakan sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu, Kepulauan Meranti, Kota Dumai, Kuantan Singingi dan Kabupaten Kampar.

"Melalui kegiatan lokakarya ini, diharapkan peserta mampu memahami konsep manajemen berbasis sekolah (MBS), mengidentifikasi ciri-ciri sekolah yang berhasil menerapkan MBS dan meningkatkan pemahaman peran Kepala Sekolah dalam penerapan MBS," ujar Dendi.

Tanoto Foundation melalui program Pelita Pendidikan terus berusaha dan bekerjasama dengan sekolah mitra untuk meningkatkan mutu sekolah dengan memaksimalkan semua elemen dalam sekolah, misalnya guru, siswa dan komite sekolah.

"Apabila semua elemen ini berfungsi dengan baik dan mampu melaksanakan program yang sudah direncanakan. Semoga program yang disusun oleh sekolah bisa diterapkan dan berdaya-guna," ungkap Dendi.

Kegiatan lokakarya ini dilaksanakan dengan metode aktif dan menyenangkan, seperti yang diutarakan oleh D Sasmoyo Hendrawan selaku Training Specialist.

"Setiap kegiatan pembelajaran yang Tanoto Foundation lakukan dalam setiap lokakarya sama seperti kegiatan di kelas. Kita membudayakan kegiatan aktif, kreatif dan menyenangkan," kata Sasmoyo.

Kegiatan ini dikatakan Sasmoyo, juga untuk merangsang peserta agar terbiasa dan mampu mengadopsi kegiatan ini di kelas. "Para peserta mempunyai pemahaman terhadap materi dan juga pengalaman selama melaksanakan kegiatan," jelas Sasmoyo. ***

Kategori:Pendidikan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/