Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
20 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
18 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
16 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
16 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pelipisnya Terluka saat Kericuhan di Malang, Mario Gomez : Saya Sudah Memaafkan Pelaku

Pelipisnya Terluka saat Kericuhan di Malang, Mario Gomez : Saya Sudah Memaafkan Pelaku
Pelatih Persib, Mario Gomes. (Istimewa)
Senin, 16 April 2018 19:14 WIB
Penulis: Azhari Nasution
MALANG - Pelatih Klub Persib Bandung, Mario Gomez, terkena lemparan benda keras yang diduga batu saat terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Minggu (15/4/2018) malam.

Insiden itu terjadi saat para pemain mulai masuk ke ruang ganti, karena penonton makin nekat merangsek ke lapangan.

Pertandingan Arema FC melawan Persib harus terhenti di menit ke-90+2, atau satu menit sebelum waktu injury time yang diberikan wasit habis. Sialnya, Mario Gomez yang berusia 61 tahun ini terlambat untuk masuk ke ruang ganti.

Tanpa tahu siapa yang telah membuatnya terluka, Mario Gomez memilih memaafkan pelaku atas apa yang dilakukannya. 

Pelatih asal Argentina itu juga bersyukur hanya mengalami luka kecil, meski kepala bagian kanan depan sampai berdarah.

"Saya sudah memaafkan pelaku. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di setiap momen. Tapi jujur ini pengalaman pertama saya selama berkarier di sepak bola," kata Mario Gomez.

Mantan asisten pelatih Inter itu mengajak agar suporter klub sepak bola di Indonesia, untuk menghargai apapun hasil pertandingan. Termasuk keputusan wasit. Jika tidak puas boleh marah atau protes, tetapi jangan sampai mengintimidasi.

"Hal seperti ini tidak bisa terus terjadi di sepak bola. Jangan lakukan kekerasan, itu sagat merugikan tim. Jika kita bisa memahami setiap hasil, baik menang, seri, atau kalah, sepak bola akan terasa lebih indah," ujar Mario Gomez. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Olahraga, Jawa Barat, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/